Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hashim Sebut Jokowi Salah Satu yang Tak Setuju Ahok Dicalonkan di Pilkada DKI

Kompas.com - 15/09/2014, 14:49 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Hashim Djojohadikusumo menyayangkan sikap Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama yang tak berpamitan pada ketua dewan pembina partai tersebut, Prabowo Subianto, saat akan hendak keluar dari keanggotaan partai.

Menurut Hashim, tak sepantasnya Ahok bersikap demikian terhadap orang yang dinilainya paling berjasa terhadap karier politik Ahok. Hashim menganggap Prabowo adalah orang yang paling mati-matiian mengusung Ahok pada perhelatan Pilkada DKI Jakarta. [Baca: Hashim: Kalau Ahok Jantan, Dia Harus Mundur dari Jabatan Wagub DKI]

"Beda pendapat itu biasa, tetapi Anda (Ahok) seharusnya bertemu dulu dengan Pak Prabowo. Saya juga dulu pernah berbeda pendapat dengan beliau (Prabowo) saat akan mencalonkan Anda sebagai calon wakil gubernur," kata Hashim saat memberikan keterangan pers, di sebuah hotel di Jakarta, Senin (15/9/2014).

Hashim menceritakan, jelang Pilkada DKI 2012, ia adalah orang yang paling menentang pencalonan Ahok. Bahkan, Hashim mengaku sebagai kader Gerindra terakhir yang menyetujui pencalonan Ahok.

Hashim mengatakan, dari PDI-P yang tidak setuju dengan pencalonan Ahok adalah calon gubernur Joko Widodo, dan ketua umumnya, Megawati Soekarnoputri.

"Termasuk yang tidak setuju Ahok dicalonkan adalah Joko Widodo, kemudian Ibu Megawati, dan Hashim. Tapi setelah diyakinkan oleh kakak saya sebagai pimpinan Partai Gerindra, akhirnya semua setuju," ujar Hashim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com