Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengunduran Diri Jokowi Pun Semakin Mundur

Kompas.com - 15/09/2014, 17:45 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Permintaan untuk menunda penetapan pimpinan dan komisi-komisi DPRD DKI Jakarta berimbas pula bagi presiden terpilih Joko Widodo. Penundaan tersebut turut menunda rapat paripurna pengunduran dirinya sebagai Gubernur DKI.

"Ya mau tidak mau memang begitu," ujar anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Gerindra, M Sanusi, saat dihubungi Kompas.com, Senin (15/9/2014) siang.

Sanusi memastikan, rapat paripurna untuk memutuskan pengunduran diri Jokowi hanya bisa digelar bila persoalan kelembagaan Dewan sudah rampung. "Saya tidak tahu sampai kapan, yang jelas harus nunggu infrastruktur DPRD rampung secara permanen," lanjut dia.

Sementara itu, Jokowi tak terlalu ambil pusing dengan terus mundurnya agenda rapat paripurna pengunduran dirinya itu, salah satu tahap dalam perjalanannya sebagai presiden terpilih.

Jokowi menyebut, masih terus mundurnya penentuan pimpinan DPRD DKI merupakan dinamika politik di lembaga legislatif tersebut.

Sebelumnya diberitakan, rapat paripurna soal pengumuman pimpinan dan komisi DPRD DKI Jakarta ditunda. Empat calon pimpinan DPRD DKI minta agar rapat paripurna ditunda. Mereka adalah Mohamad Taufik (Gerindra), Triwisaksana (PKS), Abraham Lunggana (PPP), dan Ferrial Sofyan (Demokrat).

Menurut Sanusi, Fraksi PDI-P di DPRD DKI baru memberi surat pengajuan pimpinan DPRD pada Jumat (12/9/2014). Padahal, rapat paripurna yang beragendakan pengumuman pimpinan DPRD dilaksanakan pada Rabu (10/9/2014).

Sanusi mengatakan, seharusnya, ketika nama pimpinan DPRD diajukan, surat tersebut dikirimkan ke Kementerian Dalam Negeri untuk mendapatkan surat keputusan dari Menteri Dalam Negeri.

"Salah PDI Perjuangan sendiri yang lamban. Nah, sekarang akhirnya bingung kan karena rapat paripurnanya diminta diundur," kata Sanusi. "Yang terpenting, syarat pimpinan dewan, harus atas keputusan dari Mendagri."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com