Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klaim Banyak Kejanggalan, Keluarga Terdakwa "Cleaning Service" Kasus JIS Datangi Komnas HAM

Kompas.com - 16/09/2014, 21:30 WIB
Christina Andhika Setyanti

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mengklaim banyak kejanggalan dalam perkara dugaan pelecehan seksual di Jakarta International School, keluarga para terdakwa kasus ini mendatangi Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, Selasa (16/9/2014). Mereka adalah keluarga dari para terdakwa yang sebelumnya merupakan petugas kebersihan di JIS.

"Sejak adanya kasus ini, keluarga tidak percaya lagi dengan apa yang dituduhkan kepolisian," kata Ali Subrata yang juga ayah terdakwa Zainal Abidin, dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa.

Selain Ali, datang pula keluarga dari Agun Iskandar, Virgiawan Amin, dan Syahrial, yang juga terdakwa dalam kasus ini. Mereka meminta Komnas HAM turun tangan mengungkap kasus yang menurut mereka punya banyak kejanggalan.

Mereka meminta pula Komnas HAM membentuk tim pencari fakta independen dan memantau persidangan kasus ini yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tersebut. Persidangan kasus ini berlangsung tertutup karena menangani delik susila.

Kedatangan keluarga ke Komnas HAM ini didampingi oleh Tim Advokasi Pencegahan Peradilan Sesat (Tappas). "Kami berharap Komnas HAM ikut terlibat dalam mengungkap fakta yang sebenarnya di balik kasus ini. Seseorang yang tidak pernah berbuat dan dipersangkakan melakukan tindak kejahatan merupakan kejahatan HAM yang sangat luar biasa," lanjut Ali.

Ketidakpercayaan atas tuduhan yang dikenakan kepada para terdakwa, menurut Ali berdasarkan kejanggalan dalam kasus ini, termasuk perlakuan terhadap para terdakwa sejak masih proses penyelidikan. Menurut mereka, proses tersebut melanggar HAM, tanpa merinci lebih jauh kejanggalan apa saja yang mereka dapati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com