Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Demo, Polisi Teriaki Ibu-ibu Ambil Bra yang Tertinggal

Kompas.com - 30/09/2014, 13:58 WIB
Laila Rahmawati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi meneriaki para ibu untuk mengambil sejumlah bra yang tergantung di pagar seusai berunjuk rasa di kantor Kejaksaan Agung, Kebayoran Baru, Selasa (30/9/2014).

Belasan ibu yang tergabung dalam komunitas Progress 1998 tersebut berdemo menuntut Kejagung untuk menangkap Gubernur DKI Joko Widodo terkait kasus bus transjakarta berkarat.

Dalam aksi yang digelar selama kurang lebih satu jam dan berakhir pada pukul 12.00 WIB itu, mereka menggantungkan berbagai model dan warna bra di pagar Kejagung dan di payung hitam yang mereka gunakan. [Baca: Gantung Bra di Pagar, Belasan Ibu Tuntut Kejagung Tangkap Jokowi]

"Setiap ibu menyumbangkan satu sampai dua BH," kata juru bicara aksi Ahmad Hasni. Seusai demo, sejumlah ibu enggan memunguti kembali bra-bra tersebut. Mereka berniat memberikan pakaian dalam itu kepada para jaksa dan polisi yang bertugas.

"Ambil saja, Pak. Ambil," kata beberapa ibu sambil beranjak dari depan pagar Kejagung. Beberapa pendemo pria yang juga anggota Progress 1998 turut mengambil bra dan memasukkannya dalam tas.

Sebanyak delapan bra yang letaknya jauh dari jangkauan tangan, di pucuk pagar, tak disentuh sama sekali. Ketika kerumunan massa menjauh, delapan bra itu masih tergantung di pucuk pagar. Polisi pun meneriaki dan membujuk mereka untuk mengambil kembali bra-bra tersebut.

"Bu..Bu..ayo ini diambil lagi BH-nya. Buat demo lagi ya besok. Sayang kalau beli lagi, harganya satu Rp 85.000," teriak seorang petugas ke arah kerumunan ibu yang mulai menjauh dari area kantor Kejagung.

Entah terbujuk rayuan polisi atau inisiatif sendiri, seorang ibu kembali lagi ke depan pagar Kejagung. Dengan sebatang bilah bambu, polisi membantu mengambilkan sejumlah bra itu untuk sang ibu.

"Tuh buktinya masih ada juga yang mau. Sayang ya Bu daripada beli lagi," kata petugas yang membantu ibu tersebut mengambil bra. Beberapa petugas yang menyaksikan hal tersebut pun mengingatkannya untuk tidak turut mengambil bra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi: Anggota Ormas yang Dianiaya di Jaksel Derita Tujuh Luka Tusukan

Polisi: Anggota Ormas yang Dianiaya di Jaksel Derita Tujuh Luka Tusukan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pelaku Penusukan yang Picu Bentrokan Dua Ormas di Pasar Minggu

Polisi Tangkap Pelaku Penusukan yang Picu Bentrokan Dua Ormas di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Masih Amankan Truk yang Ditabrak Porsche Cayman di Tol Dalam Kota

Polisi Masih Amankan Truk yang Ditabrak Porsche Cayman di Tol Dalam Kota

Megapolitan
Ikut Mengeroyok, Kakak Pelaku yang Tusuk Tetangga di Depok Juga Jadi Tersangka

Ikut Mengeroyok, Kakak Pelaku yang Tusuk Tetangga di Depok Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Harga Tiket Masuk Wuffy Space Raya Bintaro dan Fasilitasnya

Harga Tiket Masuk Wuffy Space Raya Bintaro dan Fasilitasnya

Megapolitan
Insiden Penganiayaan Jadi Penyebab Bentrokan Dua Ormas di Pasar Minggu, Kubu Korban Ingin Balas Dendam

Insiden Penganiayaan Jadi Penyebab Bentrokan Dua Ormas di Pasar Minggu, Kubu Korban Ingin Balas Dendam

Megapolitan
Begini Kondisi Mobil Porsche Cayman yang Tabrak Truk di Tol Dalam Kota, Atap dan Bagian Depan Ringsek

Begini Kondisi Mobil Porsche Cayman yang Tabrak Truk di Tol Dalam Kota, Atap dan Bagian Depan Ringsek

Megapolitan
Curhat Penggiat Teater soal Kurangnya Dukungan Pemerintah pada Seni Pertunjukan, Bandingkan dengan Singapura

Curhat Penggiat Teater soal Kurangnya Dukungan Pemerintah pada Seni Pertunjukan, Bandingkan dengan Singapura

Megapolitan
PKS Nilai Wajar Minta Posisi Cawagub jika Usung Anies pada Pilkada Jakarta 2024

PKS Nilai Wajar Minta Posisi Cawagub jika Usung Anies pada Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
PKB Minta Supian Suri Bangun Stadion jika Terpilih Jadi Wali Kota Depok

PKB Minta Supian Suri Bangun Stadion jika Terpilih Jadi Wali Kota Depok

Megapolitan
Lika-liku Suwito, Puluhan Tahun Berjuang di Jakarta buat Jadi Seniman Lukis

Lika-liku Suwito, Puluhan Tahun Berjuang di Jakarta buat Jadi Seniman Lukis

Megapolitan
Kembali Diperiksa, Korban Pelecehan Rektor Universitas Pancasila Ditanya Lagi soal Kronologi Kejadian

Kembali Diperiksa, Korban Pelecehan Rektor Universitas Pancasila Ditanya Lagi soal Kronologi Kejadian

Megapolitan
Polisi Tetapkan 12 Pelajar sebagai Tersangka Kasus Tawuran Maut di Bogor

Polisi Tetapkan 12 Pelajar sebagai Tersangka Kasus Tawuran Maut di Bogor

Megapolitan
Heru Budi Kerahkan Anak Buah Buat Koordinasi dengan Fotografer Soal Penjambret di CFD

Heru Budi Kerahkan Anak Buah Buat Koordinasi dengan Fotografer Soal Penjambret di CFD

Megapolitan
Amarah Warga di Depok, Tusuk Tetangga Sendiri gara-gara Anjingnya Dilempari Batu

Amarah Warga di Depok, Tusuk Tetangga Sendiri gara-gara Anjingnya Dilempari Batu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com