Pemprov DKI bersama Kemenko Perekonomian dan pengembang akan melaksanakan groundbreaking untuk giant sea wall tipe A pada Kamis (9/10/2014) mendatang.
"Iya, NCICD tipe A itu sudah oke dan harus selesai dalam tiga tahun ini," kata Basuki di Balaikota, Selasa (7/10/2014).
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta Andi Baso Mappapoleonro mengatakan, dari pembangunan tanggul sepanjang 33 kilometer, 8 kilometer di antaranya dikerjakan oleh DKI dan dianggarkan sebesar Rp 1,6 triliun.
Anggaran itu diusulkan dalam APBD DKI 2015. Meskipun groundbreaking dilaksanakan pada 2014 ini, pembangunan akan baru dilaksanakan pada tahun 2015 dan ditargetkan selesai tahun 2018.
Akan ada beberapa pihak yang membangun giant sea wall tipe A ini, mulai dari Kementerian Pekerjaan Umum, Pemprov DKI (PT Pembangunan Jaya dan PT Jakarta Propertindo), Pelindo, hingga pengembang.
"Yang mengerjakan bagi-bagi. Kalau tanggung jawab pemerintahnya dibagi dua, yakni pemerintah pusat dan daerah. Kalau tanggung jawab developer ya developer," kata Andi.
Adapun lokasi groundbreaking adalah di sisi timur pompa Waduk Pluit. Secara garis besar, pengerjaan tanggul raksasa ini terbagi dalam tiga tahap, yakni tipe A, B, dan C. Giant sea wall tipe A ini merupakan proyek reklamasi pantai ditambah dengan peninggian tanggul rob di bibir pantai utara sepanjang 63 kilometer.
Sementara itu, tipe B adalah pembangunan tembok bergambar garuda raksasa di laut dalam. Adapun tipe C ialah pembangunan tahap besar tanggul raksasa serta pembangunan danau penyimpan dan pompa besar.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.