Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tentang Menjaga Semangat Baju Kotak-kotak dan Harapan "Jakarta Baru"...

Kompas.com - 15/10/2014, 07:55 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

Karenanya, tegas Yayat, pembenahan DKI pun butuh sinergi baik dengan Pemerintah Pusat maupun daerah penyangga, seiring pembangunan di daerah. "Kalau kehidupan masyarakat harus diakui sudah ada perubahan. Orang menjadi lebih terbuka, misalnya. Sekarang mengadu ke gubernur pun bisa dilakukan," kata dia.

Desakralisasi kekuasaan, menurut Yayat sudah terjadi selama dua tahun pemerintahan Jokowi-Basuki. "Sekarang kekuasaan itu bukan lagi wilayah tak tersentuh rakyat biasa," sebut dia. Kedekatan pemimpin dengan rakyatnya, imbuh Yayat, akan menggeser pola pembangunan ke arah penguatan kualitas pelayanan.

Hanya mereka yang terganggu zona nyamannya, tuding Yayat, yang bersikap serba negatif di tengah aura harapan dan gerak maju perubahan-selambat apapun yang terlihat. "Tak semua orang menyukai perubahan nilai, termasuk berubahnya pendekatan pembangunan ini."

Membangun fisik Jakarta, tegas Yayat, bisa dilakukan siapa pun. Namun, ujar dia, pembangunan tanpa perubahan nilai akan percuma pada akhirnya. "Harapan itu masih ada. Ada pergerakan maju sekalipun terkesan lamban. Namun harus disertai perubahan nilai dari warga juga," tegas dia.

Yayat pun menegaskan ulang, membangun Jakarta tak bisa hanya tergantung kepada dua orang bernama Jokowi dan Basuki. "Semua orang harus bersama-sama berubah. Pembangunan harus berjalan dengan benar, dalam hakikat membangun pula perilaku manusia, membangun komunitas Jakarta Baru."

Maka, bila perubahan memang benar-benar menjadi keinginan warga Jakarta, barangkali kutipan populer milik Paulo Coelho layak dikumandangkan ulang. Dalam "The Alchemist", Coelho menulis frasa yang terjemahan bebasnya kira-kira, "Bila kau memang benar-benar menginginkan sesuatu maka alam semesta akan membantu." Namun, novel itu pun jelas bertutur bahwa perjalanan tetap harus ditempuh dengan upaya terbaik dan selalu menjaga harapan baik. Tabik.

(ANN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com