Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayar Rp 1 Juta, Mahasiswa Bisa Mengontrak di Rusun Marunda

Kompas.com - 15/10/2014, 16:28 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Meskipun alih sewa unit rusun dilarang, praktik semacam itu terus terjadi, seperti yang ditemui di Rusun Marunda, Cilincing, Jakarta Utara. Beberapa unit rusun disewakan ke mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Cilincing.

Disebutkan, hampir setiap blok di Kluster A Rusun Marunda ada kasus semacam ini, misalnya di Blok Bawal pada Kluster A, Rusun Marunda. Di blok itu, paling banyak terdapat taruna STIP yang mengontrak rusun.

Ketika dikonfirmasi, Ketua RT 02 RW 10 Nani Sumarni tidak menampiknya. Namun, dia mengatakan, jumlah taruna STIP yang mengontrak sudah berkurang.

"Memang benar. Memang sudah diultimatum mereka enggak boleh masuk sini. Kalau sudah tahu, enggak usah nanya ibu yah," kata Nani, kepada Kompas.com, Rabu (15/10/2014).

Yang diketahuinya, tiap unit yang disewa taruna STIP di blok tersebut ada yang satu unitnya ditempati hingga tiga orang mahasiswa.

Sementara itu, untuk satu blok yang dipimpinnya, dia memperkirakan jumlah taruna STIP yang mengontrak puluhan. Tiap unit disewa dengan nilai jutaan. Mereka ada di lantai 1, 2, dan 4.

"Kalau yang saya dengar ada yang Rp 1 juta. Saya kan enggak tahu, emang enggak kepengin terlibat sama yang begitu. Yang ngontrakin beberapa orang, yang lain jadi korban," ujar perempuan yang baru menjabat jadi RT pada dua minggu lalu itu.

Oleh karenanya, ia mengaku belum dapat berbuat banyak untuk melakukan tindakan terhadap pelanggaran itu. Sebab, ia masih menunggu SK penetapannya sebagai RT di blok tersebut dari pihak Kelurahan Marunda.

"Saya belum berani bikin gebrakan. Tapi, saya mungkin kalau SK sudah turun akan memperingatkan (penghuni bahwa rusun) enggak boleh dikontrakin. Soalnya dari dinas (perumahan) sudah bilang ke saya, ibu harus lapor kalau ada yang ngontrak," ujar dia.

Menurut dia, keberadaan mahasiswa STIP sulit terungkap. Mereka kerap lolos bila ada penertiban dari pengelola.

"Pengelola sudah beberapa kali bertindak, pas sidak enggak ada. Tapi, nanti beberapa bulan lagi muncul. Ya ibu kan enggak ngertilah," ujar warga relokasi asal Penjaringan itu.

Saat ini, lanjutnya, beberapa warganya tengah mengurus proses balik nama. Sebab, dia menyatakan di blok tersebut diketahui banyak unit yang sudah berpindah tangan dari pemilik asli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas di Aliran Sungai Cidepit Bogor

Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas di Aliran Sungai Cidepit Bogor

Megapolitan
Hanyut di Selokan Saat Banjir, Jasad Bocah di Bekasi Ditemukan 1,5 Km dari Lokasi Kejadian

Hanyut di Selokan Saat Banjir, Jasad Bocah di Bekasi Ditemukan 1,5 Km dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Bocah yang Terseret Arus Selokan di Bekasi Ditemukan Tewas

Bocah yang Terseret Arus Selokan di Bekasi Ditemukan Tewas

Megapolitan
Bocah di Bekasi Hanyut Terbawa Arus Selokan Saat Bermain Banjir

Bocah di Bekasi Hanyut Terbawa Arus Selokan Saat Bermain Banjir

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas Saat LPS Monas Half Marathon 2024

Ini Rekayasa Lalu Lintas Saat LPS Monas Half Marathon 2024

Megapolitan
Dua Lansia di Bogor Ditangkap karena Cabuli Tiga Anak, Sempat Diinterogasi Ibu Korban

Dua Lansia di Bogor Ditangkap karena Cabuli Tiga Anak, Sempat Diinterogasi Ibu Korban

Megapolitan
Siasat Kakak Beradik Rekrut Puluhan Selebgram untuk Promosikan Situs Judi Online

Siasat Kakak Beradik Rekrut Puluhan Selebgram untuk Promosikan Situs Judi Online

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlindungan LPSK | Akrabnya Gibran dan Heru Budi Blusukan Bareng di Jakbar-Jakut

[POPULER JABODETABEK] Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlindungan LPSK | Akrabnya Gibran dan Heru Budi Blusukan Bareng di Jakbar-Jakut

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 30 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 30 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Megapolitan
Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Megapolitan
Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Megapolitan
Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Megapolitan
Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Megapolitan
Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com