Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Penampakan Kereta Kencana yang Akan Mengangkut Jokowi

Kompas.com - 16/10/2014, 21:52 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden terpilih Joko Widodo dan wakilnya Jusuf Kalla rencananya akan diarak menggunakan kereta kencana saat pelantikan, Senin (20/10/2014). Kini kereta kencana itu masih berada di anjungan DKI Jakarta, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Ciracas, Jakarta Timur.

Utusan Dinas Pariwisata telah datang untuk mengecek kondisi kereta tersebut. Pantauan Warta Kota, Kamis (16/10/2014), kereta itu berada tepat di dekat pintu masuk, tempat penerangan anjungan DKI Jakarta, TMII. [Baca: Kuda dan Kusir Kereta Kirab Jokowi-JK Didatangkan dari Solo]

Kereta itu memiliki panjang lebih kurang 3 meter, lebar 1,5 meter, dan tinggi 2 meter. Kereta diberi warna merah dengan dihias ornamen ukiran berwarna emas di beberapa bagian, seperti di bagian pelek roda, bodi depan, belakang, dan samping.

Selain itu, ukiran kepala naga juga terlihat di kolong kereta dengan jumlah tiga buah. Kepala naga juga menghiasi gagang di dua pintu kereta itu. Meskipun demikian, pada bagian gagang pintu kiri sudah tampak menggunakan kawat agar pintu tidak terlepas. Dua buah lampu berada di depan dekat kursi kemudi.

Sedangkan kursi penumpang diberi kursi busa dilapisi kulit berwarna hitam dengan duduk saling berhadapan depan belakang.

Pada roda bagian belakang berdiameter lebih kurang 50 cm. Sedangkan roda depan berdiamater 30 cm.

"Kereta kencana ini cukup menarik, seperti kereta kencana pada kerajaan di lnggris. Bahkan, menurut saya, lebih bagus, karena pada roda kayunya diberi ornamen ukiran berwarna emas," kata Edward Tambunan, Juru Penerang Anjungan DKI Jakarta, TMII.

Terlebih, lanjutnya, ukiran juga menghiasi beberapa bagian kereta kencana tersebut. Kereta kencana tersebut, kata Edward, berasal dari Solo. Kereta itu merupakan replika dari kereta kencana seperti yang biasa digunakan kerajaan pada zaman dahulu. "Yang bisa menaiki kereta kencana dahulu hanya Sultan dan keluarga keraton," katanya. (Mohamad Yusuf)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Wacana Duet Anies-Sandiaga pada Pilkada Jakarta 2024, Gerindra: Enggak Mungkinlah!

Soal Wacana Duet Anies-Sandiaga pada Pilkada Jakarta 2024, Gerindra: Enggak Mungkinlah!

Megapolitan
Viral Video Plt Kadis Damkar Bogor Protes Kondisi Tenda di Mina, Pj Wali Kota: Ada Miskomunikasi

Viral Video Plt Kadis Damkar Bogor Protes Kondisi Tenda di Mina, Pj Wali Kota: Ada Miskomunikasi

Megapolitan
Bentrok Dua Ormas di Pasar Minggu Mereda Usai Polisi Janji Tangkap Terduga Pelaku Pembacokan

Bentrok Dua Ormas di Pasar Minggu Mereda Usai Polisi Janji Tangkap Terduga Pelaku Pembacokan

Megapolitan
Tak Mau Sukses Sendiri, Perantau Asal Gunung Kidul Gotong Royong Bangun Fasilitas di Kampung

Tak Mau Sukses Sendiri, Perantau Asal Gunung Kidul Gotong Royong Bangun Fasilitas di Kampung

Megapolitan
Kisah Dian, Seniman Lukis Piring yang Jadi Petugas Kebersihan demi Kumpulkan Modal Sewa Lapak

Kisah Dian, Seniman Lukis Piring yang Jadi Petugas Kebersihan demi Kumpulkan Modal Sewa Lapak

Megapolitan
Sempat Sidak Alun-alun Bogor, Pj Wali Kota Soroti Toilet hingga PKL di Trotoar

Sempat Sidak Alun-alun Bogor, Pj Wali Kota Soroti Toilet hingga PKL di Trotoar

Megapolitan
Kisah Dian Bertahan Jadi Pelukis Piring, Karya Ditawar Murah hingga Lapak Diganggu Preman

Kisah Dian Bertahan Jadi Pelukis Piring, Karya Ditawar Murah hingga Lapak Diganggu Preman

Megapolitan
Dua Ormas Bentrok hingga Lempar Batu-Helm, Lalin Jalan TB Simatupang Sempat Tersendat

Dua Ormas Bentrok hingga Lempar Batu-Helm, Lalin Jalan TB Simatupang Sempat Tersendat

Megapolitan
Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Megapolitan
Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Megapolitan
Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Megapolitan
Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Megapolitan
PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil 'Survei Langitan'

PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil "Survei Langitan"

Megapolitan
Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Megapolitan
Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com