Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Layaknya Taksi, Bajaj Juga Akan Gunakan Argo

Kompas.com - 22/10/2014, 17:04 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana untuk mengubah sistem tarif pada layanan bajaj seperti layaknya taksi, yakni menggunakan sistem argo.

Namun, hal ini baru akan dilakukan saat semua bajaj yang ada di Jakarta telah menggunakan bajaj berbahan bakar gas (BBG) alias bajaj biru.

"Nanti saat semua bajaj di Jakarta sudah berwarna biru, para sopir bajaj akan menggunakan seragam, kartu pengenal, dan alat khusus penarifan semacam yang ada pada taksi," kata Kepala Bidang Angkutan Darat Dinas Perhubungan DKI Emmanuel Kristianto, di Jakarta, Rabu (22/10/2014). [Baca: Kapan Bajaj Oranye Hilang dari Jakarta?]

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Perhubungan DKI Muhammad Akbar menilai, bajaj harus tetap dipertahankan karena dapat menjangkau permukiman yang tidak dapat dijangkau angkutan umum lainnya.

Namun, kata Akbar, permasalahannya adalah masih banyaknya bajaj 2 tak alias bajaj oranye yang armadanya dinilai sudah tidak laik operasi karena menimbulkan polusi udara. "Karena itu, perlu dilakukan program pergantian bajaj oranye ke bajaj biru," ujar Akbar.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan, selambat-lambatnya pada akhir 2016, bajaj oranye sudah tidak ada lagi di seluruh wilayah DKI Jakarta. Saat ini, jumlah bajaj oranye yang masih berseliweran di Ibu Kota mencapai sekitar 8.000 unit, dari jumlah keseluruhan 14.000 unit.

Untuk mencapai target tersebut, Dinas Perhubungan DKI akan mengubah pola dalam proses pengadaan bajaj BBG, yakni pemilik bajaj oranye yang ingin mengganti bajajnya dapat langsung berhubungan dengan produsen atau distributor.

Apabila pemilik bajaj dapat berhubungan langsung dengan distributor yang mereka inginkan, ke depannya, produsen dan distributor yang terlibat dalam penjualan bajaj akan banyak. Dengan demikian, harga pasaran bajaj biru bisa ditekan menjadi lebih murah ketimbang harga pasaran saat ini yang mencapai lebih dari Rp 70 juta per unitnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com