Pantauan Kompas.com, selama dalam perjalanan, buruh diiringi musik yang dimainkan dari mobil komando. Jenis musik yang dimainkan beragam, mulai dari dangdut, ska, hingga reggae. Sebagian dari mereka pun berjoget mengikuti irama dari musik tersebut.
Sesekali berhenti untuk sekadar berorasi singkat dan beristirahat. Itulah yang menyebabkan mereka membutuhkan waktu yang cukup lama untuk sampai ke tujuan.
"Mereka memang suka berhenti-berhenti, Mbak. Capek kali, haus. Makanya mereka pada beli minuman kita nih," ujar Marni, seorang pedagang minuman yang setia mengikuti massa buruh.
Imbasnya, arus lalu lintas di belakang massa buruh semakin tersendat. Beberapa kendaraan memilih tak berjalan lurus di Jalan Medan Merdeka Barat, tetapi membelok ke Jalan Budi Kemuliaan. Ada juga yang memilih memutar dari Bundaran HI ke arah Jalan Moch Yamin atau Jalan Imam Bonjol atau membalik ke Jalan Sudirman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.