Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pada Hari Pembunuhan, Assyifa Mengaku Ingin Pergi ke Acara "Volunteer"

Kompas.com - 11/11/2014, 20:33 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Walau batal memberikan pembelaannya hari ini, terdakwa pembunuhan Ade Sara Angelina Suroto, Assyifa Ramadhani, tetap hadir dalam sidang pledoi terdakwa lain, Ahmad Imam Al Hafitd di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa (11/11/2014).

Ketika itu, Assyifa ditemani oleh keluarganya. Kepada juru warta, Assyifa bercerita soal rencana awal pada hari pembunuhan itu. [Baca: Belum Siap, Assyifa Batal Bacakan Pembelaannya Hari Ini]

Awalnya Assyifa ingin pergi ke sebuah pusat belanja di kawasan Jakarta Selatan. Dia ingin bergabung dalam acara untuk menjadi volunteer atau relawan.

"Aku mau ke Gancit. Mau ikut acara 1.000 volunteer. Aku sudah ajak dia pulang dua kali," ujar Assyifa. Dia telah mengajak kekasihnya, Hafitd, untuk pulang dan tidak melanjutkan aksi penculikan terhadap Ade Sara.

Namun, kata Assyifa, Hafitd tetap ingin melanjutkan rencana awal mereka. "Demi Allah dia yang mengajak," ujar Assyifa. Assyifa mengaku, mengikuti proses persidangan bersama-sama Hafitd telah membuka matanya. [Baca: Doa Ibu, Suatu Saat Hafitd Kembali Gemparkan Negeri Ini dengan Kebaikan]

Menurut dia, Hafitd bukan orang baik. Hafitd juga lah yang telah membawanya dalam situasi seperti ini. Dia juga menyayangkan sikap Hafitd selama persidangan yang dinilai memberatkan hukuman terhadapnya.

"Tetapi dengan cara dia ngomong begitu dia sudah jatohin aku banget. Aku enggak boleh sama orang kayak gitu," ujar Assyifa.

Namun, kini Assyifa mengaku hanya bisa pasrah dan berdoa. Assyifa yakin kejadian ini sudah diatur untuknya. Assyifa mengaku telah banyak mengambil hikmah dari kejadian ini. Nantinya, Assyifa juga akan lebih selektif dalam memilih pasangan hidup.

Demi diri sendiri dan keluarga, Assyifa mengaku akan berusaha tabah. "Katanya, mereka (keluarga) kuat kalau aku kuat. Aku kuat karena Allah," ujar Assyifa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com