Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Boris Johnson: Kota adalah Masa Depan

Kompas.com - 01/12/2014, 14:00 WIB

Anda harus membangun perkampungan atlet untuk mereka, bagaimana melakukan itu, dan bagaimana Anda memastikan perkampungan atlet itu nantinya akan membawa dampak ekonomi yang berkelanjutan.

Ini semua adalah pertanyaan-pertanyaan riil (yang harus dijawab). Karena Anda bisa mengeluarkan uang dalam jangka pendek, tetapi pada saat bersamaan, Anda harus memastikan bahwa pemerintah juga akan mendapat imbal balik dari investasinya.

Itu satu dari sekian banyak keuntungan besar yang kami dapatkan di London. Kami beruntung karena kami bisa memanfaatkan Olimpiade untuk membangkitkan kembali (ekonomi) dan menciptakan pertumbuhan di sebagian besar kawasan East London.

Bekerja dengan rakyat

Johnson terpilih pertama kali sebagai Wali Kota London tahun 2008, lalu terpilih kembali pada 2012. Di bawah pemerintahannya, tingkat kejahatan di London turun hingga 17 persen. London juga mencatat rekor investasi di bidang transportasi. Di tangan Johnson pula, London diakui sebagai penyelenggara Olimpiade paling sukses.

Pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja menjadi prioritas Johnson. Tahun lalu, dia meluncurkan Vision for London 2020 yang berdasarkan pembangunan perumahan, investasi infrastruktur jalan dan rel, dukungan jasa keuangan dan teknologi, serta nilai pajak yang rendah dan stabil.

Anda memimpin salah satu kota terpenting di dunia. Bagaimana konsep dan resep Anda dalam memimpin kota sepenting London?

Saya justru mengikuti teladan Gubernur Ahok dan Presiden Jokowi, bekerja langsung bersama rakyat (saat Kompas menyebut gaya Presiden Jokowi dan Gubernur Basuki dengan istilah blusukan, Johnson langsung tertarik dan berseru, ”Blusukan? Apa itu? Saya harus tahu arti kata itu!”).

Karena jika Anda terpaksa harus melakukan hal-hal sulit, jika Anda mungkin harus mengambil keputusan yang kurang mengenakkan bagi rakyat, seperti menaikkan ongkos transportasi atau melarang mobil setiap hari Minggu, atau apa pun itu, Anda perlu melibatkan rakyat dan menjelaskan semua kepada mereka. Jika Anda benar-benar berusaha menjelaskan gagasan itu kepada rakyat, Anda akan berhasil.

Saya juga berpendapat kota-kota adalah masa depan dunia. Kota-kota akan menjadi tempat umat manusia tinggal dan hidup, serta jumlah mereka akan makin besar. Menurut saya, tantangan terbesar bagi kita adalah fokus pada kualitas hidup warga kota.

(Untuk) memastikan bahwa mereka memperoleh tempat tinggal yang baik dan terjangkau, bahwa mereka bisa tinggal di dekat tempat kerja mereka, bahwa transportasi mereka tidak akan menjadi terlalu mahal untuk pergi dari rumah menuju tempat kerja, bahwa ada cukup ruang-ruang hijau, bahwa kualitas udara cukup bagus, dan bahwa anak-anak bisa belajar di sekolah-sekolah yang baik, semua ini perlu mendapat perhatian utama.

Beberapa dari visi inilah yang ingin diadopsi Basuki mengingat sejumlah persoalan Jakarta pun serupa, seperti soal perumahan dan infrastruktur transportasi.

”Intinya London berpengalaman. Kita bisa belajar dari mereka,” ujar Basuki. (FRO/SAM/DHF)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com