Dukungan kalangan usaha ditunjukkan dengan penyediaan sepeda, teknologi, dan sarana pendukungnya. ”Kami sudah menerima sejumlah proposal terkait program ini. Salah satunya dari komunitas Bike to Work. Kami tertarik karena program ini sejalan dengan larangan penggunaan sepeda motor di pusat kota,” kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta M Akbar, Minggu (30/11/2014), di Jakarta.
Selama ini, kata Akbar, penggunaan sepeda motor sudah melebihi batas kewajaran. Program berbagi sepeda memungkinkan pengguna angkutan sepeda beroperasi di pusat kota. Mereka, kata Akbar, selama ini terpinggirkan karena banyaknya pengguna sepeda motor.
Bike sharing adalah program penyediaan sepeda untuk warga kota. Sepeda tersebut disewakan ke pengguna sesuai dengan jarak tempuh yang dilewati. Selain oleh komunitas Bike to Work (B2W), konsep ini pernah diperkenalkan Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) perwakilan Jakarta.
ITDP bahkan pernah menawarkan sejumlah kawasan yang dapat dipakai sebagai rute jalur sepeda di pusat kota. Rute yang dimaksud meliputi Jalan Abdul Muis, kawasan Waduk Melati, Jalan MH Thamrin, Taman Gunung Agung, Kebon Kacang, Kanal Barat, dan Jalan HR Rasuna Said.
Sekitar Monas
Komunitas B2W menawarkan program percontohan di kawasan Monumen Nasional (Monas). Menurut Akbar, program itu paling mungkin dilaksanakan lebih dulu di sekitar lokasi program pelarangan sepeda motor. Kawasan yang dimaksud adalah Jalan Jenderal Sudirman, MH Thamrin, dan Medan Merdeka Barat.
Ketua Umum komunitas B2W Toto Sugito mengatakan, konsep berbagi sepeda sudah matang. Pemerintah tinggal mengizinkan dan memberi payung hukum. Komunitas B2W sudah menyiapkan 30 sepeda dan perangkat pendukungnya sebagai uji coba.
”Kami perlu bantuan pemerintah untuk membangun shelter yang dibutuhkan. Proyek percontohan pertama kami desain di kawasan Monas. Namun, kami masih menunggu penataan organisasi pengelola kawasan itu beres,” kata Toto.
Komunitas B2W bekerja sama dengan sejumlah BUMN dan pihak swasta juga menyiapkan teknologi pendukung. Pembayaran sewa sepeda cukup dengan kartu elektronik yang diterbitkan bank. Kartu itu bisa digabung dengan kartu elektronik untuk pembayaran tarif bus transjakarta atau pembayaran parkir elektronik.
Meskipun demikian, Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, program itu sulit direalisasikan dalam waktu dekat. Sebab Jakarta belum memiliki jalur khusus sepeda yang cukup lebar saat ini.
Belajar dari London
Salah satu kota besar dunia yang sudah menerapkan program bike sharing adalah kota London di Inggris. Sebagian warga London menyebut sepeda untuk publik itu dengan sebutan ”Sepeda Boris”, mengutip nama Wali Kota London Boris Johnson.
Minggu pagi kemarin, Johnson bersepeda dengan Presiden Joko Widodo dan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama di lokasi program hari bebas kendaraan bermotor. Johnson terkesan dengan program yang digelar di Jalan MH Thamrin dan Sudirman setiap minggu itu.
Menurut Johnson, program tersebut memberikan dampak positif, terutama bagi pejalan kaki. Johnson hadir di tengah kerumunan warga didampingi Duta Besar Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik.
Di Bundaran HI, Johnson menyerahkan bantuan 12 sepeda untuk Pemprov DKI Jakarta. Sepeda itu selanjutnya akan dipakai di kawasan Monas. Johnson menyerahkan bantuan itu secara langsung kepada Basuki.
Basuki langsung menyerahkan sepeda-sepeda itu kepada Kepala Unit Pengelola (UP) Monas Rini Hariani.
Di tempat yang sama, Presiden Joko Widodo ikut bergabung menemui Johnson. Jokowi menyampaikan, kunjungan Johnson sudah direncanakan sejak satu tahun lalu. Ketika itu, Jokowi masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Saat itu, Jokowi ingin belajar manajemen transportasi dari Pemerintah Kota London. Dia meminta kerja sama tersebut dilanjutkan Basuki yang kini menjabat Gubernur DKI Jakarta.
Johnson menyampaikan selamat kepada Jokowi dan Basuki yang sukses menerapkan program hari bebas kendaraan di pusat kota. Program seperti itu, kata Johnson, tak mudah diterapkan di kota besar, termasuk London.
Sehari sebelumnya, Johnson bertemu dengan Basuki di rumah dinas gubernur di Jalan Taman Suropati Nomor 7 Jakarta Pusat.
Pertemuan itu membicarakan sejumlah isu, antara lain penjajakan kerja sama pembangunan properti di bawah tanah, sky bridge, pengolahan air limbah, perumahan vertikal, serta pengoperasian bus tingkat dengan teknologi minim polusi. (FRO/NDY/PRI/DNA)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.