Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala Terminal Terancam Dicopot jika Tak Mampu Tegakkan Larangan Merokok

Kompas.com - 02/12/2014, 13:36 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dinas Perhubungan DKI Jakarta optimistis menerapkan kawasan dilarang merokok di terminal. Untuk merealisasikannya, Dishub mempersiapkan sejumlah sanksi bagi pelanggarnya.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta M Akbar mengaku akan mencopot jajarannya yang tak mampu menjadikan terminal sebagai kawasan dilarang merokok. "Kalau kepala terminalnya enggak bisa menertibkan, kepala terminalnya nanti diganti," kata Akbar. [Baca: Dalam Waktu Dekat, Terminal di Jakarta Tak Boleh Menjual Rokok]

Hal ini disampaikan Akbar di sela sosialisasi kawasan dilarang merokok di Terminal Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (2/12/2014). Selain sanksi bagi jajarannya sendiri, Akbar menyatakan sanksi juga akan diberikan kepada pemilik angkutan.

Menurut dia, pemilik angkutan mesti melarang sopirnya untuk merokok di dalam kendaraan. "Jadi, nanti kita akan beri tahu ke pemilik angkutan supaya tidak mempekerjakan kembali sopir-sopir yang merokok," ujar Akbar. [Baca: Dishub Sosialisasi "Kawasan Bebas Rokok" ke Sopir Angkutan Umum]

Selain itu, dia juga mengatakan, untuk menekan perokok di terminal, instansinya akan menerapkan larangan berjualan rokok di dalam terminal. Kendati demikian, Akbar belum dapat menjawab kapan target terminal di Jakarta tanpa asap rokok.

"Ya tetap kita lakukan anjuran dan tindakan," ujarnya. Dia mengaku serius dengan rencana menjadikan terminal sebagai area tanpa rokok. "Dengan melarang orang berjualan rokok, betapa kita sangat serius melarang orang merokok di angkutan umum," ujar Akbar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com