Penangkapan tersebut diungkapkan Lurah Pasar Minggu, Satia, bermula dari pengamatan pihaknya saat melaksanakan operasi melingkar di Jalan Raya Ragunan sekitar pukul 17.00 WIB. Petugas melihat segerombolan remaja yang berusia sekitar 12 tahun hingga 15 tahun terlihat berkumpul dan mulai mengatur kendaraan yang hendak berputar arah.
Tanpa menunggu lama, petugas mengatur strategi dan menempatkan beberapa anggota satpol PP untuk menghalau pelarian remaja tersebut. Upaya penghalauan ditujukan untuk menghindari adanya korban jiwa, mengingat lokasi penangkapan berada di tengah jalan.
Rencana penangkapan terbukti berhasil, satu dari tiga orang bocah, yakni R (12), bocah asal Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, tertangkap petugas. Sementara itu, dua bocah lainnya, yang diketahui bernama MRH (15) dan ADP (12), melarikan diri.
"Awalnya satu berhasil diamankan, dua lainnya lari, kami sengaja enggak kejar karena bisa bahayain anak-anak itu. Tapi, karena motor salah satu anak ketinggalan, dua orang lainnya berhasil juga kami amankan," katanya kepada WartaKotalive.com di Kelurahan Pasar Minggu, Selasa (2/12/2014) malam.
Seusai diamankan, ketiganya pun diperiksa pihaknya di Kelurahan Pasar Minggu. Berdasarkan kesaksian R dan ADP, keduanya diajak oleh MRH yang diketahui seorang anak jalanan yang belum diketahui identitasnya hingga kini.
"MRH ngaku tidak punya rumah, tinggal sendiri. Kedua anak itu disuruh dia untuk jadi timer (pak ogah-red). Dia juga paksa kedua anak itu untuk enggak sekolah," katanya.
Merunut penangkapan ketiga pak ogah di bawah umur tersebut, Satia pun memanggil kedua orangtua R dan ADP untuk menandatangani perjanjian terhadap anaknya. Sementara itu, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Sudin Sosial Jakarta Selatan untuk mengirimkan MRH ke Panti Sosial Bina Insan (PSBI) Cipayung, Jakarta Timur, karena tidak diketahui domisilinya.
"Karena tidak diketahui alamat dan belum ada yang bisa dihubungi, Sudin Sosial Jakarta Selatan akan mengirimkan ke PSBI Cipayung, di sana dia akan diberikan pembinaan agar tidak kembali ke jalan. Bagi orangtua atau sanak keluarga bisa datang ke Kantor Kelurahan Pasar Minggu atau PSBI karena dia sama sekali tidak mau mengaku di mana tinggal dan siapa orangtuanya," tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.