Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saksi-saksi dalam Kasus 4 Bocah Tenggelam di Proyek Sodetan Mulai Dipanggil

Kompas.com - 03/12/2014, 18:29 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi sudah mulai memanggil saksi-saksi terkait kasus tenggelamnya empat bocah di sodetan Kali Bedek, Kedoya, Jakarta Barat. Salah satunya adalah memanggil penanggung jawab proyek sodetan tersebut.

"Telah kami panggil juga pengelolanya. Seharusnya kemarin datang, tetapi janji datang hari ini dan sedang ditunggu penyidik untuk dilakukan pemeriksaan," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Rabu (3/12/2014).

Selain memanggil pihak pengelola, polisi juga sedang melakukan pemanggilan terhadap salah seorang warga yang sedang memancing di lokasi ketika kejadian berlangsung. Warga tersebut sudah memperingati empat bocah agar tidak berenang di dekat sodetan.

Polisi juga memanggil keluarga empat bocah yang tenggelam untuk diperiksa sebagai saksi. Keterangan keluarga diperlukan untuk mencari tahu aktivitas si anak sebelum kejadian itu berlangsung.

Sebelumnya diberitakan, empat anak warga Kembang Kerep, Jakarta Barat, meninggal dunia saat berenang di sodetan Kali Bedek, Kedoya, Jakarta Barat, Minggu (30/11/2014). Mereka berempat tenggelam di kali yang memiliki kedalaman sekitar tiga meter.

Mereka adalah Yoga Ramadhan (12), Echa Saputra (15), Randi Patturahman (9), dan Adam (13). Sutarno, Marsani, dan Samsudin, orangtua korban mengaku kecewa. Mereka kecewa karena sodetan yang menjadi tempat bermain anak mereka seharusnya ditutup pagar.

Marsani adalah ayah dari Echa Syahputera. Sedangkan Sutarno adalah ayah dari Yoga Ramadham dan Samsudin adalah ayah dari Randi Patturahman. [Baca: Setelah 4 Anak Tenggelam, Proyek Normalisasi di Kali Bedek Terhenti]


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com