Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengendara Motor Melawan Arus "Menghilang" di Lenteng Agung

Kompas.com - 04/12/2014, 09:37 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Sejak dimulainya Operasi Zebra, kasus pengendara yang melawan arus di Jalan Raya Lenteng Agung, Kelurahan Lenteng Agung, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, sudah tidak ada lagi. Jalur ini menjadi kawasan rawan penyerobotan, khususnya bagi mereka pengendara motor yang hendak ke Jakarta.

Jalan Raya Lenteng Agung arah Depok, tepatnya setelah pintu pelintasan kereta api seberang kampus IISIP, menjadi jalur pintas bagi pengendara yang melawan arus tersebut. Kepolisian menyebutkan, pengendara sepeda motor melawan arus karena enggan memutar jauh.

Di jalur ini, pengendara motor yang "keluar" dari permukiman warga setempat kadang menjadi salah satu pelanggarnya. Untuk tujuan Jakarta, sebenarnya, putaran balik berada di depan kampus Universitas Pancasila (UP).

Selanjutnya, pengendara yang melawan arus berasal dari pengendara motor dari arah Depok. Mereka yang hendak ke Jakarta kadang melawan arus dengan masuk dari pintu pelintasan sebelum kampus UP.

Dari sana, mereka masuk melalui sisi jalur lambat terus ke arah Jalan Raya Lenteng Agung mengambil tepi pinggir jalan.

Hal ini banyak terjadi ketika pagi hari, pada saat jam sibuk warga berangkat kerja. Biasanya, pengendara motor dari arah Depok nekat memilih jalur ini karena menghindari macet mulai depan kampus UP hingga Lenteng Agung. Di pintu pelintasan depan IISIP, mereka akan masuk kembali menyeberang rel untuk kembali ke jalur arah Jakarta. Namun, sejak Operasi Zebra dimulai, pengendara motor yang melawan arus tidak ada lagi.

"Sudah enggak ada, kita dari jam enam pagi di sini sudah enggak ada yang melawan arus," kata seorang anggota polisi lalu lintas di lokasi yang bernama Kasmir, kepada Kompas.com, Kamis (4/11/2014) pagi.

Menurut Kasmir, sepeda motor yang melawan arus melalui jalur tersebut biasanya banyak. "Biasanya numpuk di sini (yang melawan arus)," ujar Kasmir.

"Ya mudah-mudahan pada sadarlah untuk keselamatan dirinya," tambahnya.

Menurut dia, pelanggaran terjadi karena para pengendara dari kawasan itu yang hendak ke arah Jakarta enggan memutar jauh di pintu pelintasan sebelum kampus UP. "Mereka enggak mau jauh saja," ujar Kasmir.

Pada Operasi Zebra pagi ini, lanjutnya, pelanggaran yang ditemukan adalah yang tidak mengenakan helm. Di samping itu, ada juga pelanggaran berupa tidak menyalakan lampu kendaraan.

"Kalau lampu enggak nyala kita berhentikan, tegur untuk nyalakan. Tetap juga kita periksa surat-suratnya," ujarnya.

Sebanyak 10 anggota polisi lalu lintas melaksanakan Operasi Zebra di lokasi tersebut. Mereka dibantu dua personel dari unsur TNI. Operasi Zebra digelar mulai tanggal 26 November hingga 9 Desember 2014 mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com