Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Perampokan Taksi Putih di SCBD Rugi Puluhan Juta Rupiah

Kompas.com - 05/12/2014, 15:22 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Rikwanto membeberkan besaran kerugian yang dialami oleh korban perampokan taksi putih di daerah Sudirman Central Business District (SCBD), Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu. Kerugian tersebut dihitung tidak hanya dari uang tunai yang digasak pelaku, tetapi juga dari barang-barang yang dibawa serta oleh korban.

"Setelah dihitung-hitung, perkiraannya korban mengalami kerugian Rp 30 juta lebih. Termasuk barang-barang di tas miliknya, ada emas, dan barang berharga lainnya," kata Rikwanto, Jumat (5/12/2014). [Baca: Karyawati Korban Perampokan di Taksi Sempat Dipaksa Turun Ambil Uang di ATM]

Korban perampokan di SCBD sendiri saat kejadian memang menaiki taksi tersebut pada malam hari, Senin (1/12/2014). Korban diajak berkeliling ke tempat yang bukan tujuannya, kemudian dirampok oleh komplotan pelaku tersebut.

Sesudahnya, korban diturunkan di tempat lain, dan pelaku bisa leluasa untuk kabur. Rikwanto menambahkan bahwa sampai saat ini, polisi masih mencari keberadaan pelaku yang sebenarnya.

Dia pun meyakinkan bahwa polisi sudah bisa mengidentifikasi para pelaku dari berkas kasus perampokan taksi yang terjadi di tahun 2013 lalu. "Kita sudah ada titik terang menemukan pelaku, ditunggu saja kabarnya," kata Rikwanto.

Adapun perbedaan perampokan di tahun 2013 dengan yang terjadi baru-baru ini, dikatakan Rikwanto terletak pada jumlah pelaku. Jika di tahun 2013 ada dua orang yang bersembunyi di dalam bagasi, seorang sopir, dan satu teman pelaku yang dinaikkan di tengah perjalanan, sekarang hanya ada satu orang di bagasi.

Hal tersebut diduga karena sesaknya bagasi untuk dua orang. Selain perampokan di kawasan SCBD, sebelumnya, Jumat (28/11/2014) juga terjadi perampokan oleh taksi putih di daerah Kuningan. Korban pun sempat dibawa turun untuk dipaksa mengeluarkan sejumlah uang di mesin ATM miliknya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit, Ternyata Anak Kandung Sendiri

Polisi Tangkap Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit, Ternyata Anak Kandung Sendiri

Megapolitan
Diduga Korsleting, Bengkel Motor Sekaligus Rumah Tinggal di Cibubur Terbakar

Diduga Korsleting, Bengkel Motor Sekaligus Rumah Tinggal di Cibubur Terbakar

Megapolitan
Kardinal Suharyo Tegaskan Gereja Katolik Tak Sama dengan Ormas Keagamaan

Kardinal Suharyo Tegaskan Gereja Katolik Tak Sama dengan Ormas Keagamaan

Megapolitan
Ditawari Izin Tambang, Kardinal Suharyo: Itu Bukan Wilayah Kami

Ditawari Izin Tambang, Kardinal Suharyo: Itu Bukan Wilayah Kami

Megapolitan
Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Ditangkap Polisi

Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Ditangkap Polisi

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Lapor Polisi soal Penjarahan Sejak 2023

Pengelola Rusunawa Marunda Lapor Polisi soal Penjarahan Sejak 2023

Megapolitan
Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia: Waktu Singkat dan Enggan Naik Mobil Antipeluru

Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia: Waktu Singkat dan Enggan Naik Mobil Antipeluru

Megapolitan
Pedagang Perabot di Duren Sawit Tewas dengan Luka Tusuk

Pedagang Perabot di Duren Sawit Tewas dengan Luka Tusuk

Megapolitan
Tak Disangka, Grafiti Bikin Fermul Belajar Mengontrol Emosi

Tak Disangka, Grafiti Bikin Fermul Belajar Mengontrol Emosi

Megapolitan
Sambut Positif jika Anies Ingin Bertemu Prabowo, PAN: Konsep 'Winner Takes All' Tidak Dikenal

Sambut Positif jika Anies Ingin Bertemu Prabowo, PAN: Konsep "Winner Takes All" Tidak Dikenal

Megapolitan
Seniman Grafiti Ingin Buat Tembok Jakarta Lebih Berwarna meski Aksinya Dicap Vandalisme

Seniman Grafiti Ingin Buat Tembok Jakarta Lebih Berwarna meski Aksinya Dicap Vandalisme

Megapolitan
Kunjungan Paus ke Indonesia Jadi yang Kali Ketiga Sepanjang Sejarah

Kunjungan Paus ke Indonesia Jadi yang Kali Ketiga Sepanjang Sejarah

Megapolitan
Kardinal Suharyo: Kunjungan Paus Penting, tapi Lebih Penting Mengikuti Teladannya

Kardinal Suharyo: Kunjungan Paus Penting, tapi Lebih Penting Mengikuti Teladannya

Megapolitan
Paus Fransiskus Akan Berkunjung ke Indonesia, Diagendakan Mampir ke Istiqlal hingga GBK

Paus Fransiskus Akan Berkunjung ke Indonesia, Diagendakan Mampir ke Istiqlal hingga GBK

Megapolitan
Warga Langsung Padati CFD Thamrin-Bundaran HI Usai Jakarta Marathon

Warga Langsung Padati CFD Thamrin-Bundaran HI Usai Jakarta Marathon

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com