"Pak Lasro (Kepala Dinas Pendidikan) selamatkan Rp 3,3 triliun di anggaran Dinas Pendidikan tahun 2014, saya tahu siapa saja pemainnya. Jadi saya tidak ingin anak didik kita itu meneladani kemunafikan kita," kata Basuki saat menjadi inspektur upacara "Komitmen Aplikasi Deklarasi Sekolah yang Indah, Damai, dan Anti Korupsi" di Lapangan Silang Selatan Monas, Jakarta, Selasa (30/12/2014).
Ia mengimbau guru, kepala sekolah, kepala bidang, serta kepala suku dinas untuk tidak memberi contoh yang buruk kepada para peserta didik. Basuki pun bakal memberi sanksi tegas kepada para guru, kepala sekolah, dan pejabat Dinas Pendidikan yang masih "bermain" dengan anggaran maupun menggunakan modus memungut pungli kepada peserta didik. Sebab di Jakarta, lanjut dia, masih banyak anak-anak yang tidak bisa mengambil ijazahnya ketika lulus sekolah. Padahal ijazah itu penting di saat anak-anak itu mencari pekerjaan atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Dia mengimbau guru dan kepala sekolah untuk tidak mencontohkan perilaku buruk, seperti merokok di lingkungan sekolah.
"Lebih baik tidak jadi guru kalau masih merokok di ruang guru yang ada AC-nya. Hari ini kalau kita masih menutup diri, korupsi dan menggunakan modus agama, kita akan melahirkan generasi yang tidak percaya Tuhan. Maka harus ditanamkan disiplin dan bersandar percaya pada Tuhan," kata Basuki.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.