Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menggugat Kota Lewat ”Meme”

Kompas.com - 30/12/2014, 14:06 WIB

Sebelum meme Bekasi muncul, daerah penyangga seperti Bogor juga pernah jadi bahan kritik. Itu akibat rencana kebijakan pemerintah daerah yang dinilai berlebihan dan berpotensi merugikan. Misalnya, rencana Pemerintah Kota Bogor melarang masuk kendaraan berpelat nomor B (Jakarta, Tangerang, Bekasi, Depok) saat akhir pekan dan liburan.

Soal itu kemudian ramai ditanggapi di media sosial. Ada yang menanggapi dengan kalimat, ”kalau Bogor melarang mobil pelat B, warga Jadetabek agar membalas dengan membendung aliran sungai-sungai dari Bogor, yakni Ciliwung, Cisadane, dan Cikeas-Cileungsi”.

Ada juga meme yang sempat muncul, ”kalau macam-macam dengan Bogor, gelontoran air Ciliwung, Cisadane, dan Cikeas-Cileungsi akan diperbesar”. Padahal, kenyataannya, tiada pintu air yang mengatur debit sungai-sungai itu di Bogor.

Contoh lain, Depok juga pernah jadi bahan perundungan. Masihkah ingat meme berkalimat, ”kira-kira jika ada yang pergi kerja saat gelap dan pulang juga masih gelap, itu berarti warga Depok”.

Ibu Kota juga tidak lepas dari perundungan. Ada meme berkalimat, ”cuma di Jakarta ada kolam di tengah kolam” untuk menggambarkan banjir di Bundaran Hotel Indonesia. Soal banjir, terutama di Ibu Kota, jangankan meme, ilustrasi kartun banyak yang menghiasi media massa arus utama. Celaan dan sindiran terhadap kondisi suatu wilayah sudah lama ada sebelum meme Bekasi muncul.

Suara rakyat

Budayawan Bekasi, Ali Anwar, menilai, munculnya meme Bekasi merupakan bentuk keresahan masyarakat, terutama pendatang, terhadap kondisi setempat. Keluhan lewat meme adalah fakta sehingga harus ditanggapi dengan solusi atau program pembangunan.

Para pendatang di Bekasi mungkin kaget, naik kereta berjubel, naik kendaraan terkena macet. Padahal, akses Bekasi-Jakarta sudah didukung dengan delapan ruas jalan.

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi juga bereaksi dengan mengatakan meme-meme itu merupakan kritik terhadap kinerja pemerintah. ”Kinerja dan komitmen pemerintah perlu dipacu,” katanya.

Untuk mengatasi kemacetan, Rahmat menginstruksikan perbaikan dan penambahan jalan di sepanjang Kalimalang, pembangunan jalan di Rawa Bebek, dan pelebaran jalan di Jati Asih. ”Upaya tidak semudah membalik tangan,” katanya.

Mengenai cuaca panas, Rahmat mengakuinya dan coba diatasi dengan menambah ruang terbuka hijau.

Planolog dari Universitas Trisakti, Endrawati Fatimah, Kota Bekasi cuma memiliki ruang terbuka hijau seluas 3.056 hektar atau sekitar 14 persen dari luas kawasan. Kondisi ini jauh dari ideal, yakni 30 persen.

Ketua DPRD Kota Bekasi Tumai mengatakan, perundungan terhadap Bekasi di media sosial tak perlu ditanggapi berlebihan. Pemerintah hanya harus menjawab dengan tindakan nyata, yakni penanggulangan banjir, kemacetan, dan menambah ruang terbuka hijau.

(AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO/HARRY SUSILO/ SAIFUL RIJAL YUNUS)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
19 Mei, Ada Kahitna di Bundaran HI dalam Acara Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

19 Mei, Ada Kahitna di Bundaran HI dalam Acara Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Epy Kusnandar Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba, Kini Direhabilitasi

Epy Kusnandar Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba, Kini Direhabilitasi

Megapolitan
Istri Oknum Pejabat Kemenhub Sebut Suaminya Tak Hanya Injak Kitab Suci, tapi Juga Lakukan KDRT

Istri Oknum Pejabat Kemenhub Sebut Suaminya Tak Hanya Injak Kitab Suci, tapi Juga Lakukan KDRT

Megapolitan
Polisi Harap Rekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar Langsung di TKP

Polisi Harap Rekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar Langsung di TKP

Megapolitan
Oknum Pejabat Kemenhub Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci untuk Buktikan Tak Selingkuh

Oknum Pejabat Kemenhub Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci untuk Buktikan Tak Selingkuh

Megapolitan
Kumpulkan 840.640 KTP, Dharma Pongrekun Juga Unggah Surat Dukungan untuk Perkuat Syarat Cagub Independen

Kumpulkan 840.640 KTP, Dharma Pongrekun Juga Unggah Surat Dukungan untuk Perkuat Syarat Cagub Independen

Megapolitan
Kronologi Tabrak Lari di Gambir yang Bikin Ibu Hamil Keguguran, Pelat Mobil Pelaku Tertinggal di TKP

Kronologi Tabrak Lari di Gambir yang Bikin Ibu Hamil Keguguran, Pelat Mobil Pelaku Tertinggal di TKP

Megapolitan
Ulah Nekat Pria di Jakut, Curi Ban Beserta Peleknya dari Mobil yang Terparkir gara-gara Terlilit Utang

Ulah Nekat Pria di Jakut, Curi Ban Beserta Peleknya dari Mobil yang Terparkir gara-gara Terlilit Utang

Megapolitan
Dharma Pongrekun Unggah 840.640 Dukungan Warga DKI ke Silon, KPU: Syarat Minimal Terpenuhi

Dharma Pongrekun Unggah 840.640 Dukungan Warga DKI ke Silon, KPU: Syarat Minimal Terpenuhi

Megapolitan
Istri Oknum Pejabat Kemenhub Akui Suaminya Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci

Istri Oknum Pejabat Kemenhub Akui Suaminya Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci

Megapolitan
Polisi Tangkap Pelaku Tabrak Lari di Gambir yang Sebabkan Ibu Hamil Keguguran

Polisi Tangkap Pelaku Tabrak Lari di Gambir yang Sebabkan Ibu Hamil Keguguran

Megapolitan
Polisi Akan Datangi Rumah Pemilik Fortuner yang Halangi Perjalanan Ambulans di Depok

Polisi Akan Datangi Rumah Pemilik Fortuner yang Halangi Perjalanan Ambulans di Depok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads

Copyright 2008 - 2023 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com