Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot Kaget Harga Mobil Penyapu Otomatis Seharga Lamborghini

Kompas.com - 31/12/2014, 13:42 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat cukup terkejut mengetahui Dinas Kebersihan DKI membeli mobil penyapu jalan otomatis (street sweeper) dengan harga yang fantastis. Hanya saja, rasa kagetnya itu tidak berlangsung lama. Sebab, setelah mencoba mobil otomatis tersebut, Djarot merasa harga itu pantas untuk sebuah unit street sweeper.

"Cukup canggih dan bagus, operatornya harus dilatih dulu dan tidak boleh sembarangan. Ini mobilnya lebih murah sedikit harganya dari Lamborghini," kata Djarot, seusai mencoba street sweeper, di Lapangan Silang Monas Barat, Jakarta, Rabu (31/12/2014).

Dinas Kebersihan DKI membeli sebanyak 21 unit street sweeper melalui e-katalog LKPP.
Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Saptastri Ediningtyas yang berdiri di samping Djarot pun mengklaim pembelian street sweeper melalui e-katalog hemat sekitar 4 persen. Sebanyak 21 unit street sweeper itu terdiri dari sebanyak 6 mobil street sweeper berukuran besar dan 15 mobil street sweeper berukuran kecil.

Untuk street sweeper berukuran kecil seharga Rp 2,8 miliar per unit. Sehingga total biaya yang dikeluarkan untuk membeli 15 unit street sweeper mencapai Rp 42 miliar. Sedangkan harga satu unit street sweeper berukuran besar seharga Rp 4,2 miliar atau Rp 25 miliar untuk enam unit.
Totalnya, Dinas Kebersihan DKI menghabiskan sebanyak Rp 67 miliar untuk pengadaan 21 unit street sweeper.

Lebih lanjut, Djarot mengatakan street sweeper itu nantinya akan menggantikan tugas para penyapu jalan di jalan-jalan protokol. Ia berharap, street sweeper dapat membantu kerja penyapu jalan. Khususnya membersihkan sisa sampah dari acara yang digelar di jalan protokol.

"Mobil penyapu ini sangat membantu petugas penyapu jalan. Mereka juga aman dan tidak perlu takut kesambar mobil kalau lagi nyapu di jalan," kata Djarot.

Street sweeper berukuran besar berkapasitas tampung 5.000 liter sampah, sedangkan berukuran kecil kapasitas 2.500 liter. Kemampuannya, dapat menyapu sampah sepanjang 15 km jalan per jam. Unit street sweeper ini dilengkapi vakum untuk menghisap sumbatan sampah di saluran air dan pompa tekanan untuk membilas jalan dan trotoar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com