Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Niat ke Monas Pengen Tahun Baruan, Malah Lihat Penertiban PKL"

Kompas.com - 31/12/2014, 16:03 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Penertiban pedagang kaki lima (PKL) di area Monumen Nasional (Monas), Rabu (31/12/2014) siang, berlangsung ricuh. Dari kejadian tersebut, sekitar 10 sepeda motor milik PKL dirusak dan diangkut petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).

Kiki (28), salah satu pengunjung Monas, menuturkan, kejadian tersebut berlangsung sekitar pukul 11.30.

"Kacau banget tadi, PKL pada melempar-lembar batu, enggak mau ditertibkan. Terus petugas malah ngerusakin motor-motor PKL," kata Kiki. Seusai dirusak, motor-motor PKL pun dibawa dengan mobil truk milik Satpol PP. [Baca: "Tolooong! Jangan Lempar Batu, Saya Pengunjung!"]

Selain motor, Satpol PP juga merusak gerobak-gerobak PKL. "Ada tadi gerobak yang dibakar. Seram banget, deh. Baru pertama kali saya lihat penertiban kayak begitu. Niat ke Monas pengen jalan-jalan sekalian malam Tahun Baru-an, malah melihat penertiban PKL," ucap pria ini.

Kiki mengatakan, kejadian yang berlangsung tidak lama, hanya sekitar 30 menit. Namun, ada sekitar 100 PKL yang kocar-kacir dikejar Satpol PP.

"Tadi piring-piring, barang-barang dagangan pada jatuh, diangkut semua ke truk. Bahkan, tadi kalau enggak salah lihat ada PKL yang luka-luka dan pingsan," ucap Kiki yang menyaksikan kejadian tersebut.

Pantauan Kompas.com, sekitar pukul 15.30, sudah tidak terlihat lagi keberadaan PKL di tempat kejadian perkara. Petugas Satpol PP pun tidak ada di tempat tersebut. Hujan masih mengguyur kawasan tersebut, meski tidak terlalu deras.

Namun, belum banyak orang, termasuk pengunjung, yang tampak berjalan-jalan di kawasan Monas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com