Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Jakarta Night Festival, Parkir IRTI Monas Masih Sepi

Kompas.com - 31/12/2014, 18:34 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu lahan parkir yang digunakan untuk pengunjung Jakarta Night Festival (JNF) 2014, yakni IRTI Monas, masih terlihat normal. Belum ada tanda-tanda banyaknya pengunjung yang datang dan masih banyak lahan parkir yang kosong, baik untuk sepeda motor maupun mobil.

Saat ini hujan masih mengguyur. Menurut salah satu petugas parkir, Ahmad Johari (39), kondisi yang demikian, yakni sepi pemarkir kendaraan, tidak seperti biasanya. Pada JNF tahun lalu, menjelang pukul 18.00 WIB, tempat parkir di sana hampir penuh, dengan didominasi oleh pengendara sepeda motor.

"Paling yang sekarang ramainya nanti jam 21.00 WIB ke atas. Ini hujan enggak berhenti-berhenti sih. Biasanya orang-orang di luar juga sudah ramai," kata Ahmad kepada Kompas.com, Rabu (31/12/2014) sore.

Ahmad menambahkan, terdapat perbedaan dari tempat parkir di IRTI Monas untuk hari ini dibanding tahun lalu. Perbedaan tersebut terletak pada lahan parkir yang semakin sempit karena sebagian lahan IRTI digunakan untuk tempat berjualan.

Adapun penanda dari tempat berjualan dengan tempat parkir kendaraan adalah seng yang didirikan di antara keduanya. Menurut petugas parkir lainnya, Maman Pasaribu (60), tarif parkir untuk sepeda motor adalah Rp 1.000 per jam tanpa ada batas maksimal.

Sedangkan untuk mobil, dikenakan biaya Rp 4.000 untuk jam pertama, dan dilanjutkan Rp 2.000 di jam-jam berikutnya.

Dari pantauan, hujan turun merata di sepanjang daerah pelaksanaan Jakarta Night Festival 2014, baik dari daerah Jalan Sudirman hingga Harmoni. Dari sekian banyak pengunjung yang sudah terlebih dahulu sampai, ada yang memilih untuk tetap berjalan-jalan melihat tenda pedagang kaki lima yang telah didirikan, dan sebagian lagi memilih untuk berteduh di tenda-tenda kosong yang belum dipakai panitia.

Panggung-panggung telah dibangun semua. Meski demikian, beberapa peralatan yang nantinya akan digunakan untuk pertunjukan di sana terpaksa ditutup oleh terpal dan barang lainnya. Seperti kamera, lampu, sound system, tiang-tiang, dan sebagainya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com