Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Kalau Anda Melakukan yang Benar, Pasti Diterima

Kompas.com - 02/01/2015, 10:47 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok melantik sekitar 4676 pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai dari pejabat eselon IV hingga eselon II. Pelantikan tersebut merupakan realisasi dari kebijakan rombak jabatan yang dijalankan pria yang akrab disapa Ahok.

Dalam sambutannya Ahok mengungkapkan, mungkin banyak yang bertanya kenapa tidak terpilih menduduki sebuah jabatan. Tetapi yang pasti, lanjut Ahok, bila seseorang sudah melakukan sesuatu yang benar pasti terpilih. Namun, mantan Bupati Belitung Timur ini pun membuka kemungkinan ada kesalahan dalam penempatan posisi jabatan tersebut.

"Mungkin banyak yang bertanya kenapa saya tidak terpilih? Saya merasa tertolak, saya katakan kalau saudara melakukan sesuatu yang benar, saudara pasti diterima. Tapi bisa tidak terjadi kesalahan karena ada 4.800-an yang dilantik hari ini?" ungkap Ahok di Silang Monas, Jumat (2/1/2015).

Ahok menjelaskan, dia sudah melakukan efisiensi jabatan dari 8.011 jabatan struktural di DKI Jakarta menjadi 6.511 sehingga ada 1.500 jabatan yang hilang.

"Hari ini kita masih mengosongkan jabatan kirai-kira 1.400-an posisi. Kenapa, karena kita merasa sebetulnya intinya bukan dijabatan struktural sekarang tapi bagaimana berfungsi melayani masyarakat," ungkapnya.

Bila terjadi kesalahan dalam rombak jabatan tersebut, dikatakannya, akan ada evaluasi dalam tiga bulan ke depan. Sehingga tiga bulan ke depan Ahok memberikan kesempatan untuk mengoreksi pejabat yang baru dilantik.

"Mungkin ada di antara yang dilantik ini ada kesalahan atau ada KKN, apalagi kalau bapak ibu begitu bodoh menyuap dapat posisi ini atau cari dukun, itu bukan karena dukun anda atau uang anda itu kebetulan saja saudara lolos. Kemudian, tiga bulan atau tidak sampai tiga bulan akan dicopot kembali," jelasnya. (Adi Suhendi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Megapolitan
Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Megapolitan
Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com