Pada awal acara, Anas memperkenalkan seputar Jakarta Barat dan memaparkan masalah-masalah yang sering dialami, antara lain masalah banjir, permukiman kumuh, pedagang kaki lima, dan kemacetan. Anas pun sering menyebutkan soal aliran dana anggaran yang macet sehingga semua program untuk menanggulangi masalah tidak berjalan dengan maksimal.
Setelah Anas selesai memaparkan masalah dan program-programnya di Jakarta Barat, Djarot menanggapi bahwa semua pejabat DKI pertama-tama harus bisa berinisiatif dulu untuk bekerja. Inisiatif ini juga berhubungan dengan kebiasaan saling menunggu yang menurut Djarot membuat sebuah pekerjaan menjadi terhambat.
"Kalau misalkan ada kali yang diduduki, PKL (pedagang kaki lima) yang enggak karuan, itu tanggung jawab siapa? Kalau saya yang jadi lurah atau camatnya, saya bilang, saya yang bertanggung jawab. Jadi, kita harus jaga yang sudah kita tertibkan, jangan dibiarkan, harus inisiatif," tutur Djarot dengan ekspresi yang serius.
Dia menambahkan, jika ada suatu masalah yang sengaja dibiarkan sampai bertahun-tahun, maka pejabat atau orang yang bertanggung jawab tersebut sama saja dengan mengulang-ulang kesalahan yang sama. Bila berbuat salah terus-menerus, kata Djarot, orang itu tidak lebih bodoh dari keledai.
"Keledai saja tidak akan terantuk pada batu yang sama lebih dari dua kali," kata Djarot.
Mantan Wali Kota Blitar itu juga menegaskan, para pegawai negeri sipil (PNS) harus menerima konsekuensi, seperti bersedia ditempatkan di mana saja dan harus mau bekerja di bidang apa saja seperti yang diperintahkan. PNS juga, ujar Djarot, tidak boleh merasa paling hebat sendiri. Pejabat pun harus memiliki semangat melayani masyarakat.
Ujian hidup bagi PNS, menurut Djarot, adalah ketika dia ditempatkan pada sebuah kekuasaan. Dia pun menantang apakah para PNS yang telah mendapatkan jabatan bisa membuat birokrasi dan pelayanan kepada masyarakat menjadi lebih baik, tanpa berusaha untuk memperkaya diri.
Djarot datang ke kantor Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Barat ditemani oleh Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah; Asisten Bidang Pemerintahan DKI, Bambang Sugiyono; Kepala Biro Tata Pemerintahan DKI, Irmansyah; dan para staf. Setelah berada di tempat ini, Djarot akan melanjutkan silaturahim ke kantor Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Pusat.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.