Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DKI Selektif soal Mutu Bus

Kompas.com - 15/01/2015, 14:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah DKI Jakarta melalui PT Transportasi Jakarta menargetkan pembelian 369 bus baru tahun ini. Jumlah yang kurang lebih sama akan diadakan operator untuk mengganti bus-bus tua. Selain soal jumlah, pemerintah juga menjanjikan perbaikan layanan melalui seleksi mutu bus.

Pada Rabu (14/1), Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Antonius NS Kosasih, serta Presiden Direktur PT Astra International Prijono Sugiarto bertemu untuk menjajaki peluang pembelian bus-bus baru.

Pada kesempatan tersebut, PT Astra International melalui United Tractors menawarkan bus-bus berbahan bakar gas produksi Scania untuk transjakarta. United Tractors merupakan distributor merek Scania.

Presiden Direktur United Tractors Djoko Pranoto mengatakan, pihaknya telah menyerahkan satu unit untuk uji coba tahun lalu.

”Bus yang kami tawarkan serupa dengan bus-bus yang dipakai di kota-kota dunia, seperti di Swedia dan umumnya Eropa, serta di Bogota,” kata Djoko.

Selain kenyamanan penumpang karena keunggulan teknologi, Djoko juga menjamin bus tersebut mampu bertahan hingga lebih dari 10 tahun. Syaratnya, bus dirawat dengan baik.

”Saat ini ada 20 bus siap pakai, tetapi kami bisa menyuplai hingga 200 bus tahun ini. Pengadaan oleh pemerintah daerah melalui katalog elektronik,” ujarnya.

Sementara itu, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, sebagai Ibu Kota, Jakarta idealnya memiliki moda transportasi umum dengan kualitas kelas satu. Berkaca pada sejumlah kasus selama ini, seperti kerusakan atau bus mogok di tengah jalan, dia meminta pengelola selektif soal mutu bus.

Basuki mengkritik beberapa merek bus yang dinilainya tidak layak beroperasi di Jakarta karena mutunya rendah. Selain biaya operasional yang lebih mahal, keberadaannya juga membuat penumpang tidak nyaman.

Ganti bus tua

Adapun Antonius NS Kosasih mengatakan, fokus Transjakarta tahun ini adalah membeli bus untuk menambah armada, serta mengganti bus yang sudah tua. ”Pak Gubernur minta bus sebanyak-banyaknya, 1.000 bus bisa, 2.000 bus pun boleh. Target kami tahun ini pengadaan 369 bus. Jumlah yang kurang lebih sama juga diadakan oleh operator,” katanya.

Sebagian bus transjakarta habis kontraknya pada tahun ini. Tiga operator, yakni Lorena, Primajasa, dan Transbatavia, habis kontrak pada Januari 2015. Mereka mengoperasikan bus di Koridor II dan Koridor III.

Koridor II melayani rute Pulogadung-Harmoni. Adapun Koridor III melayani Harmoni-Kalideres. Kedua koridor tersebut beroperasi mulai tahun 2006. Bus yang digunakan di kedua koridor ini sebagian besar adalah bus tunggal. Kondisi bus juga relatif tidak prima lagi.

Sepanjang tahun 2013, tercatat 8,2 juta penumpang bus transjakarta Koridor II dan 9,5 juta penumpang di Koridor III. Sejak Januari-Oktober 2014, ada 7,3 juta penumpang transjakarta Koridor II, dan 8 juta penumpang koridor III.

”Kontrak mereka diperpanjang sesuai dengan peraturan gubernur karena jarak tempuhnya belum tercapai. Mereka harus mengadakan bus baru karena 60-80 persen bus yang ada sudah tua. Bus yang tidak sesuai dengan spesifikasi kami harus diganti,” ujar Kosasih.

Perpanjangan kontrak ini diberlakukan selama 12 bulan sesuai waktu pengadaan bus baru. Kosasih menambahkan, tidak ada perubahan klausul dalam perpanjangan kontrak.

Sementara itu, kontrak baru yang dibuat tahun ini akan diperbarui dengan beberapa persyaratan. Persyaratan tersebut antara lain standar spesifikasi bus, keharusan untuk menggunakan agen pemegang merek untuk perawatan bus, keharusan berhenti di semua halte, standar minimal rit per hari, serta keharusan untuk mengoperasikan GPS yang dipasang di bus.

”Persyaratan itu akan dimasukkan dalam kontrak-kontrak baru yang akan ditandatangani tahun ini. Sebagian besar kontrak dengan operator berakhir tahun ini,” katanya.

Pada 15 Januari ini juga tepat 11 tahun bus transjakarta beroperasi. Operasional transjakarta dimulai di Koridor I pada tahun 2004. Namun, menurut Kosasih, peringatan ulang tahun transjakarta disesuaikan dengan waktu kelahiran PT Transportasi Jakarta, yakni pada 27 Maret.

”Karena yang mengurus PT Transportasi Jakarta, ulang tahunnya menyesuaikan, dong,” katanya sambil tertawa. (ART/FRO/MKN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Asa Pemulung yang Tinggal di Kolong Jembatan, Berharap Uluran Tangan Pemerintah

Asa Pemulung yang Tinggal di Kolong Jembatan, Berharap Uluran Tangan Pemerintah

Megapolitan
Warga Matraman Keluhkan Air Mati Setiap Malam, Berbulan-bulan Tak Ada Perbaikan

Warga Matraman Keluhkan Air Mati Setiap Malam, Berbulan-bulan Tak Ada Perbaikan

Megapolitan
'Ada Pedagang Warkop Kecil di Pinggir Jalan, Bisa Kasih Hewan Kurban ke Sini...'

"Ada Pedagang Warkop Kecil di Pinggir Jalan, Bisa Kasih Hewan Kurban ke Sini..."

Megapolitan
Penghuni Kolong Jembatan Keluhkan Air Sungai Ciliwung Bau Usai Pemotongan Hewan Kurban

Penghuni Kolong Jembatan Keluhkan Air Sungai Ciliwung Bau Usai Pemotongan Hewan Kurban

Megapolitan
Waswasnya Warga yang Tinggal di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi pada Musim Hujan...

Waswasnya Warga yang Tinggal di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi pada Musim Hujan...

Megapolitan
Jumlah Kambing Kurban di Masjid Sunda Kelapa Menurun, Pengurus: Kualitas yang Utama, Bukan Kuantitas

Jumlah Kambing Kurban di Masjid Sunda Kelapa Menurun, Pengurus: Kualitas yang Utama, Bukan Kuantitas

Megapolitan
Lebaran yang Seperti Hari Biasanya di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi

Lebaran yang Seperti Hari Biasanya di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Tersangka Pemalsuan Uang Rp 22 Miliar di Jakarta Barat

Polisi Tangkap 3 Tersangka Pemalsuan Uang Rp 22 Miliar di Jakarta Barat

Megapolitan
Ibu Asal Bekasi yang Cabuli Anaknya Jalani Tes Kesehatan Mental

Ibu Asal Bekasi yang Cabuli Anaknya Jalani Tes Kesehatan Mental

Megapolitan
OTK Konvoi di Kemayoran, Tembak Warga Pakai 'Airsoft Gun'

OTK Konvoi di Kemayoran, Tembak Warga Pakai "Airsoft Gun"

Megapolitan
Jumlah Kambing yang Dikurbankan di Masjid Agung Sunda Kelapa Menteng Menurun Drastis

Jumlah Kambing yang Dikurbankan di Masjid Agung Sunda Kelapa Menteng Menurun Drastis

Megapolitan
Masjid Sunda Kelapa Bagikan 4.000 Kantong Daging Kurban, Ada dari Ma'ruf Amin hingga Megawati

Masjid Sunda Kelapa Bagikan 4.000 Kantong Daging Kurban, Ada dari Ma'ruf Amin hingga Megawati

Megapolitan
Anies Baswedan: Lebih Penting 'Ngomongin' Kampung Bayam...

Anies Baswedan: Lebih Penting "Ngomongin" Kampung Bayam...

Megapolitan
Anies Sembelih Sapi Kurban Sendiri: Saya Membayangkan Bagaimana Rasanya Menjadi Ibrahim

Anies Sembelih Sapi Kurban Sendiri: Saya Membayangkan Bagaimana Rasanya Menjadi Ibrahim

Megapolitan
Penjual Hewan Kurban di Bekasi Bikin Promo: Beli Sapi Gratis Domba dan Golok

Penjual Hewan Kurban di Bekasi Bikin Promo: Beli Sapi Gratis Domba dan Golok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com