Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polda Metro Jaya: Kita Tak Bisa Sembarangan Tempatkan Penembak Jitu

Kompas.com - 29/01/2015, 16:33 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Survei yang dilakukan oleh Economist Intelligence Unit menyebutkan, Kota Jakarta menempati urutan terakhir untuk urusan keamanan di antara 50 kota besar lainnya. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pun berencana untuk memasang CCTV dan sniper atau penembak jitu untuk meningkatkan keamanan di Ibu Kota.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Martinus Sitompul mengatakan, kepolisian menyambut baik rencana pemasangan CCTV di berbagai sudut kota. Menurut dia, hal itu akan membuat pelaku kejahatan berpikir dua kali untuk melakukan aksinya.

"Kalau ada CCTV, penjahat pasti akan berpikir ulang untuk melakukan kejahatan sehingga meningkatkan rasa aman di masyarakat," kata Martinus di Jakarta, Kamis (29/1/2015).

Sementara itu, untuk menyiagakan penembak jitu, Martinus mengaku belum ada kerja sama antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan kepolisian.

Ia mengatakan, penembak jitu selama ini dimanfaatkan untuk melakukan pencegahan kejahatan bagi orang-orang tertentu saja. [Baca: Ahok dan Polda Metro Hadapi Perampok dengan "Sniper"]

Menurut dia, penggunaan penembak jitu juga dilakukan berdasarkan bukti-bukti yang cukup, membahayakan atau tidak. "Kita tidak sembarangan menempatkan penembak jitu. Kita lebih banyak melakukan upaya preventif dan pencegahan," kata Martinus.

Sebagaimana dikutip dari safecities.economist.com, disebutkan bahwa laporan peringkat keamanan kota-kota di dunia tersebut didasarkan pada 40 indikator kualitatif dan kuantitatif. Secara tematik, indikator tersebut adalah keamanan digital, kesehatan, keamanan infrastruktur, dan keamanan personal.

"Indikator-indikator ini berkaitan dengan kebijakan masing-masing kota, tingkat belanja masyarakat, serta tingkat kecelakaan kendaraan," tulis riset tersebut. 

Sementara itu, pemilihan kota-kota besar yang masuk dalam daftar tersebut didasarkan pada tingkat pengaruh di level regional serta ketersediaan data.

Berikut adalah daftar kota-kota dengan peringkat keamanan tertinggi dan yang terendah.

10 kota dengan peringkat keamanan tertinggi: 

1. Tokyo 
2. Singapura 
3. Osaka 
4. Stockholm 
5. Amsterdam 
6. Sydney 
7. Zurich 
8. Toronto 
9. Melbourne 
10. New York 

10 kota dengan peringkat keamanan terendah: 
41. Istanbul 
42. Delhi 
43. Moskwa
44. Mumbai 
45. Mexico City 
46. Riyadh 
47. Johannesburg 
48. Ho Chi Minh City 
49. Teheran 
50. Jakarta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran Mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran Mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com