Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/02/2015, 16:39 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjelaskan sembilan waduk yang direncanakan dibangun tahun ini, terkendala pembebasan lahan. Sehingga, lanjut dia, antisipasi banjir tahun ini adalah dengan pemasangan serta penguatan tanggul.

"(Antisipasi banjir) Yang kami mau kejar tahun ini pemasangan tanggul, kami tidak ingin air rob masuk merendam pemukiman lagi," kata Basuki, di Balai Kota, Senin (2/2/2015).

Sementara itu untuk pembangunan waduk, lanjut dia, diperkirakan baru rampung dalam jangka waktu lama karena tahun ini DKI baru menggali lahan. Beberapa pembangunan waduk di lahan lain pun terkendala pembebasan lahan, seperti contohnya pembangunan Waduk Marunda.

Beberapa waktu lalu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum sebelumnya, Manggas Rudy Siahaan, mengatakan DKI tidak lagi terkendala pembebasan lahan. Manggas juga mengatakan tiga dari sembilan waduk itu selesai tahun 2015.

"Makanya saya bilang sama mereka (Dinas PU), dikerjakan saja waduknya," kata Ahok.

Sekadar informasi sebelumnya Manggas menyatakan Pemprov DKI Jakarta telah menyiapkan lahan seluas 340 hektar untuk pembangunan sembilan waduk baru. Targetnya, tiga waduk baru selesai dikerjakan pada 2015, yakni waduk di wilayah Rorotan, Marunda, dan Cengkareng.

"Anggarannya masih belum bisa diprediksi. Yang pasti, tiga waduk kami targetkan selesai di tahun 2015," kata Manggas pada 3 Februari 2014 lalu. 

Lokasi-lokasi pembangunan waduk lainnya adalah Waduk Brigif di Jakarta Selatan, serta di Jakarta Timur yakni Waduk Pondok Ranggon (2 waduk) Waduk Giri Kencana, dan Waduk Rambutan (2 waduk).

Waduk Marunda sendiri memiliki luas 56 hektare, Pondok Ranggon seluas 18,5 hektare, Giri Kencana seluas 6,4 hektare serta Waduk Brigif luasnya 10,3 hektare, serta Waduk Rambutan Gundul seluas 2,8 hektare dan Waduk Rambutan 1 seluas 5,1 hektare.

Sebagian besar pembangunan sembilan waduk itu, kata Manggas, dibangun di wilayah Jakarta Utara, Jakarta Timur, dan Jakarta Barat. Waduk-waduk itu akan digunakan sebagai penampung dari saluran-saluran penghubung di sekitar waduk sebelum dialirkan ke laut.

Sembilan waduk baru itu disebut akan mampu menampung debit air sebanyak 3,4 juta meter kubik tiap satu meter kedalaman waduk. Apabila rata-rata kedalaman waduknya itu lima meter, air yang tertampung mencapai 17 juta meter kubik.

Oleh karena itu, ia meyakini waduk-waduk baru ini mampu mengurangi timbulnya titik-titik genangan di Jakarta secara signifikan. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Mulai 1 Oktober, Pemprov DKI Tambah 24 Tempat Parkir Tarif Disinsentif

Mulai 1 Oktober, Pemprov DKI Tambah 24 Tempat Parkir Tarif Disinsentif

Megapolitan
RS Kartika Husada Bantah Operasi Amandel Bocah yang Mati Batang Otak Tanpa Persetujuan Keluarga

RS Kartika Husada Bantah Operasi Amandel Bocah yang Mati Batang Otak Tanpa Persetujuan Keluarga

Megapolitan
Modus Lansia yang Remas Alat Kelamin dan Tewaskan Bocah di Depok

Modus Lansia yang Remas Alat Kelamin dan Tewaskan Bocah di Depok

Megapolitan
Pemprov DKI Resmi Angkat 421 CPNS menjadi PNS

Pemprov DKI Resmi Angkat 421 CPNS menjadi PNS

Megapolitan
Anak Perwira TNI yang Tewas Terpanggang di Lanud Halim Dipastikan Bukan Korban 'Bully'

Anak Perwira TNI yang Tewas Terpanggang di Lanud Halim Dipastikan Bukan Korban "Bully"

Megapolitan
Ulah Cabul Lansia di Depok: Remas Kemaluan Bocah hingga Berujung Tewas, Mengamuk Usai Dilabrak Orangtua Korban

Ulah Cabul Lansia di Depok: Remas Kemaluan Bocah hingga Berujung Tewas, Mengamuk Usai Dilabrak Orangtua Korban

Megapolitan
Benarkan Bocah 7 Tahun Mati Batang Otak usai Operasi Amandel, Pihak RS: Terjadi Hal yang Tak Diinginkan

Benarkan Bocah 7 Tahun Mati Batang Otak usai Operasi Amandel, Pihak RS: Terjadi Hal yang Tak Diinginkan

Megapolitan
CHR Sempat Bertemu Ayahnya Sebelum Ditemukan Tewas Terpanggang di Lanud Halim

CHR Sempat Bertemu Ayahnya Sebelum Ditemukan Tewas Terpanggang di Lanud Halim

Megapolitan
Kebakaran di SMAN 6 Jakarta yang Merenggut Nyawa, Sekuriti Tewas Keracunan Gas APAR Kedaluwarsa

Kebakaran di SMAN 6 Jakarta yang Merenggut Nyawa, Sekuriti Tewas Keracunan Gas APAR Kedaluwarsa

Megapolitan
Penjelasan RS Kartika Husada Bekasi soal Bocah Mati Batang Otak Usai Operasi Amandel

Penjelasan RS Kartika Husada Bekasi soal Bocah Mati Batang Otak Usai Operasi Amandel

Megapolitan
Udara Jakarta Masih Tidak Sehat Pagi Ini, Warga Direkomendasikan Pakai Masker

Udara Jakarta Masih Tidak Sehat Pagi Ini, Warga Direkomendasikan Pakai Masker

Megapolitan
Temuan 12 Senjata Api di Rumah Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo

Temuan 12 Senjata Api di Rumah Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo

Megapolitan
CCTV di TKP Anak Perwira TNI Ditemukan Tewas Mati Total

CCTV di TKP Anak Perwira TNI Ditemukan Tewas Mati Total

Megapolitan
Diduga Hendak Balap Liar, Remaja di Kembangan Tewas Tabrak Separator

Diduga Hendak Balap Liar, Remaja di Kembangan Tewas Tabrak Separator

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] KPK Temukan 12 Senpi di Rumah Dinas Syahrul Yasin Limpo | SMAN 6 Jaksel Kebakaran | Awal Musim Hujan Datang Lebih Lambat

[POPULER JABODETABEK] KPK Temukan 12 Senpi di Rumah Dinas Syahrul Yasin Limpo | SMAN 6 Jaksel Kebakaran | Awal Musim Hujan Datang Lebih Lambat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com