Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/02/2015, 15:17 WIB

Selain Kali Cakung Lama, Kali Gubug Genteng di Cilincing juga mendesak dinormalisasi. Sebanyak 18 RT yang berada dalam lintasan kali ini rawan tergenang.

Normalisasi Cisadane

Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengatakan, program normalisasi Sungai Cisadane yang didanai Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat akan dimulai tahun 2015. Pengerjaan awal akan dilakukan mulai dari Desa Tanjung Burung, Kabupaten Tangerang (hilir).

”Pertemuan terakhir dengan Menteri Pekerjaan Umum yang baru, beliau masih memegang komitmen untuk terus melanjutkan program normalisasi Sungai Cisadane. Tinggal menunggu realisasinya,” kata Zaki.

Adapun Pemerintah Kota Bekasi akan membangun kolam retensi Koja di Kecamatan Jatisampurna yang berbatasan dengan Kabupaten Bogor pada tahun 2015. Anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp 5 miliar. Bendungan ini dibangun di lahan seluas 3 hektar dengan kedalaman 4 meter.

Kepala Bidang Tata Air Dinas Bina Marga dan Tata Air Kota Bekasi Dicky Irawan menambahkan, kolam retensi tersebut berfungsi untuk menampung luapan Sungai Cikeas agar tak menambah beban Kali Bekasi. ”Kali Bekasi itu, kan, hasil pertemuan dari Sungai Cikeas dan Sungai Cileungsi. Jika ketinggian Sungai Cikeas mencapai 200 sentimeter dan Sungai Cileungsi 300 sentimeter, maka Kali Bekasi Siaga I,” ujar Dicky.

Dicky mengatakan, luapan di Kali Bekasi tak hanya disebabkan hujan di wilayah Bekasi, tetapi juga limpahan air dari daerah hulu, yakni Sungai Cikeas di Kabupaten Bogor.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi intensitas curah hujan bulanan selama Februari 2015 meningkat. Pada 3-9 Februari 2015, beberapa wilayah di Bogor diprediksi akan hujan ringan hingga sedang pada pagi hingga malam hari. Dampaknya berpotensi menyebabkan banjir di sejumlah tempat di Jakarta.

Kepala Subbidang Informasi Meteorologi BMKG Hary Tirto Djatmiko, Senin, menjelaskan, hujan ringan intensitasnya 0,1-5,0 mm/jam atau 5-20 mm/hari, sedangkan intensitas hujan sedang 5,0-10,0 mm/jam atau 20-50 mm/hari.

”Kalau berubah ke hujan lebat, artinya potensi banjir akan semakin berbahaya. Saat ini, potensi banjir masih di fase sedang,” ujarnya. (B09/FRO/PIN/MDN/ILO/JAL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA : Edukasi Anak Sejak Dini Cara Minta Tolong

Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA : Edukasi Anak Sejak Dini Cara Minta Tolong

Megapolitan
Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Megapolitan
Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Megapolitan
Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Megapolitan
Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Megapolitan
Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Megapolitan
Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Megapolitan
Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di 'Busway', Polisi Masih Selidiki

Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di "Busway", Polisi Masih Selidiki

Megapolitan
Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Megapolitan
Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Megapolitan
Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Megapolitan
Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Megapolitan
Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads

Copyright 2008 - 2023 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com