Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fadli Zon: Ahok Terlalu Arogan Atasi Persoalan Banjir

Kompas.com - 12/02/2015, 19:25 WIB
Kontributor Bogor, Ramdhan Triyadi Bempah

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon menilai Ahok terlalu percaya diri mampu mengatasi persoalan banjir di DKI Jakarta. Menurutnya, Ahok harus lebih bijak dan jangan menyalah-nyalahkan sejumlah pihak atas terjadinya banjir di Jakarta.

Justru Fadli menyikapi bahwa banjir yang melanda disebabkan Jakarta yang belum siap menampung curah hujan yang tinggi serta buruknya sistem drainase yang dimiliki.

"Mungkin niat Pak Ahok sudah baik, tapi saya kira beliau juga bisa lebih bijak. Jangan hanya yang bisa menyelesaikan persoalan banjir itu adalah waduk Pluit. Itu kan akhirnya menjadi arogan. Mungkin lebih bagus bisa mengajak semua unsur bersama-sama, bukan malah mau menyelesaikan sendiri," ucap Fadli Zon, saat berkunjung ke Cibinong, Kabupaten Bogor, Kamis (12/02/2015).

Menurut politisi Partai Gerindra itu, banjir di Jakarta disebabkan oleh banyak faktor, di antaranya daerah resapan air yang terus berkurang. Fadli mengatakan, Jakarta sudah dipadati berbagai bangunan komersial, seperti gedung, perumahan warga, dan mal. Bahkan, 40 persen area fasilitas sosial dan fasilitas umum yang seharusnya menjadi wilayah resapan air sudah menjadi lokasi bangunan.

"Harus introspeksi bahwa banjir itu bukan kiriman dari Bogor. Tapi, masalahnya ada di Jakarta itu sendiri. Sampai kapan pun daerah-daerah lain dibereskan, tapi Jakartanya nggak beres saya rasa sulit," katanya.

Bahkan, Fadli Zon menilai Ahok terlalu mengada-ada soal adanya sabotase atas banjir yang terjadi di Istana.

"Itu kan menyalah-nyalahkan. Emang siapa yang mau sabotase. Masalahnya kan curah hujan waktu itu tinggi dan daya resap air di Jakarta sangat kurang," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com