Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perampasan Motor di Citayam Dianggap Janggal oleh Polisi

Kompas.com - 14/02/2015, 16:45 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com — Polres Kota Depok meragukan laporan Denis (35), warga yang mengaku menjadi korban perampasan sepeda motor di Jalan Raya Citayam, Bojong Pondok Terong, Cipayung, Depok, pada Jumat (13/2/2015) sekitar pukul 04.00. Pasalnya, polisi mengaku tak mendapatkan warga sekitar lokasi kejadian yang melihat peristiwa itu.

"Ada orang yang melaporkan motornya dirampas. Kita harus lihat dulu apakah pelapor ini benar karena saksi tidak ada. Tidak ada saksi-saksi di jalan yang melihat," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Kota Depok Komisaris Agus Salim kepada Kompas.com, Sabtu (14/2/2015).

Agus mengatakan, tidak adanya saksi dari peristiwa tersebut menunjukkan keanehan. Sebab, kata dia, Jalan Raya Citayam merupakan jalan utama yang banyak dilalui kendaraan. Terlebih lagi, lanjut Agus, peristiwa terjadi pada pukul 04.00. Ia menganggap tidak mungkin jika Jalan Raya Citayam sepi pada waktu tersebut.

"Setelah kita cek, itu lokasinya ramai. Jalan Raya Citayam itu kan jalan yang tergolong ramai. Itu kan jalan utama. Kejadian juga bukan tengah malam, tetapi pukul 04.00. Harusnya mobil angkot sudah keluar tuh jam-jam segitu," ujarnya.

Sebelumnya, dalam laporannya ke Mapolres Kota Depok, Denis menceritakan bahwa sepeda motor Honda Blade merah B 3224 BKL yang dikendarainya diambil orang. Kejadian bermula ketika ia mengantar cireng dari Pasar Citayam. Secara tiba-tiba, ada dua orang bersepeda motor Suzuki Satria FU yang memepetnya. Keduanya mengaku sebagai petugas kepolisian. Mereka pun sempat memeriksa surat-surat kendaraan milik Denis. Setelah itu, mereka mengambil surat beserta sepeda motor tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com