Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar dari Korban Kebakaran

Kompas.com - 26/02/2015, 16:28 WIB
Nur Azizah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bau hangus masih tercium. Tetapi warga Bojong Kavling sudah mulai bangkit dari kesedihannya. Heru Prasetyo, yang rumahnya turut menjadi korban amukan api mengaku tak mau larut dalam kesedihan.

"Dalam hidup ada senang dan susahnya. Jalani saja," kata Heru saat ditemui di rumahnya yang sudah hangus terbakar, Kamis (26/2/2015).

Rumah Heru beserta 49 rumah warga Bojong Kavling RT 16 RW 04 Kelurahan Rawa Buaya, Cengkarang, Jakarta Barat hangus terbakar pada Rabu (25/2/2015) pagi, sekitar Pukul 9.00 WIB. Sebanyak 105 kepala keluarga mengungsi di Masjid Al-Husni, tak jauh dari lokasi kebakaran.

Heru mengaku masih beruntung karena kediamannya tidak hancur. Dalam pantauan Kompas.com, meski atap dan harta benda milik Heru sudah habis terbakar, namun masih ada tembok rumah yang masih berdiri tegak.

"Saya bersyukur masih ada tembok yang masih berdiri. Kalau tetangga yang lain, coba tengok. Mereka harus buat rumah dari awal lagi," ucap Heru sembari menyingkirkan sisa-sisa kebakaran dari dalam rumahnya. [Baca: Lurah Rawa Buaya Gemetar Lihat 50 Rumah Warga Hangus Dilalap Api]

Setelah rumah itu bersih dari puing-puing kebakaran, Heru akan menambahkan atap agar bisa ditempati keluarganya untuk sementara waktu. Ia juga mencoba mengais besi, paku serta seng dari rumahnya untuk dijual ke pengepul.

Nantinya, kata Heru, uang hasil jual besi akan digunakan untuk membeli makan atau pakaian. "Kita dikasih telapak tangan dan kaki itu untuk berkerja. Jangan terus menyesali kejadian ini. Harus terima," kata lelaki berusia 45 tahun itu.

Tak hanya Heru, Darti Nur Hati korban kebakaran lainnya juga tampak tegar menghadapi musibah tersebut. Padahal baru kemarin rumahnya dilalap api, namun ia dan suaminya sudah menjalani aktivitas seperti biasa.

"Ya mau bagaimana lagi. Ini musibah. Mau enggak mau harus diterima. Suami tetap berangkat kerja seperti biasa," ujar Darti.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com