Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Bawah Patung "Pizza Man" Seberat 90 Ton...

Kompas.com - 27/02/2015, 08:43 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Saat ini, bila kita melewati kawasan Bundaran Senayan, kita masih melihat Patung Pemuda Membangun (juga dikenal sebagai patung pizza man) berdiri kokoh di lokasi tersebut. Namun, bila sebelumnya di sekitar patung terdapat air mancur dan taman, maka saat ini yang terlihat hanya deretan triplek penutup area proyek.

Saat ini, di sekitar Patung Pemuda Membangun sedang ada pengerjaan pembangunan jalur bawah tanah untuk mass rapid transit (MRT). Proyek tersebut berdampak langsung terhadap patung yang diresmikan pada tahun 1972 itu.

Apabila kita melihat bagian bawah dari Patung Pemuda yang ada saat ini, kita akan melihat pondasi patung tidak lagi bertumpu langsung di atas tanah, melainkan di atas besi-besi. Dan di bawahnya, terdapat lubang galian berukuran cukup besar yang merupakan area proyek MRT.

Para pekerja tampak sedang beraktivitas di area tersebut. "Seperti terlihat sekarang ini, patung terlihat dipikul oleh besi-besi. Dipasang besi-besi untuk menahan patung agar tetap berdiri. Tadinya kan pondasinya di atas tanah, sekarang di atas besi-besi ini," kata Deputi Manajer Konstruksi proyek MRT Jakarta area Senayan, Mohammad, Kamis (26/2/2015).

Mohammad mengatakan, besi-besi yang dipakai untuk menopang patung dengan bobot 90 ton itu sangat kuat. Sebab, pemasangannya telah melalui sejumlah tahap yang dilakukan sesuai prosedur. Seperti pengukuran terhadap bobot patung sorta bahan yang digunakan.

Alsadad Rudi Sebuah eksavator tampak mengeruk tanah di lokasi proyek pembagunan mass rapid transit yang ada di kawasan Senayan, Jakarta, Kamis (26/2/2015). Tanah hasil kerukan kemudian dibawa untuk pengerukan makam yang ada di kawasan Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat.

Dengan demikian, kata dia, secara teknis patung tidak akan ambruk dan keselamatan para pekerja yang ada di bawahnya pun terjamin.

"Untuk melakukan proteksi terhadap patung, kita harus tahu dulu massanya berapa. Dan untuk mengetahui massanya, tidak bisa pakai cara menerka-nerka. Akhirnya kami mendatangkan alat untuk mengetahui massa dari patung. Dari hasil pengukuran, patung memiliki berat 90 ton. Patung terbuat dari lapisan teraso," jelas dia.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta Muhammad Nasyir mengatakan, ada pergeseran pada posisi patung dari posisis sebelumnya, saat masih bertumpu di atas permukaan tanah. Namun, pergeserannya hanya sekitar 1 centimeter.

"Kita selalu memonitor setiap hari, terutama kalau ada pengerjaan yang ada menimbulkan getaran. Sampai saat ini dari monitoring yang dilakukan oleh kontraktor, sudah terjadi pergeseran 1 centimeter. Setelah itu sudah tidak ada pergeseran lagi. Jadi posisinya sudah stabil," kata Nasyir.

Menambahkan penjelasan Mohammad sebelumnya terkait tumpuan pada pondasi patung, Nasyir mengatakan, setelah nantinya proyek MRT rampung, Patung Pemuda juga tidak akan lagi berdiri langsung di atas tanah. Sebab, nantinya, patung akan berada di atas jalur yang dilewati MRT.

"Kalau tadinya Patung Pemuda bertumpu di atas tanah, nanti setelah MRT beroperasi, patungnya akan berada di atas box cover (pelindung jalur bawah tanah). Di bawahnya kereta akan lewat," ujar dia.

Meski terjadi perubahan pada pijakan pondasi, Nasyir menyatakan, tampilan patung beserta lokasi sekitarnya tidak akan mengalami perubahan. PT MRT Jakarta berjanji akan membangun kembali taman beserts air mancurnya. "Kami akan bangun lagi taman beserta air mancurnya," pungkasnya.

Jalur MRT Jakarta tahap pertama akan membentang dari Bundaran HI hingga Lebak Bulus. Jalur ini ditargetkan mulai beroperasi pada 2017. Akan ada 13 stasiun yang nantinya melayani warga di sepanjang jalur ini. Enam stasiun berada di bawah tanah, sedangkan tujuh lainnya berada di atas jalur layang. Jalur bawah tanah membentang dari Bundaran HI hingga Jalan Sisingamangaraja, sedangkan jalur layang akan membentang dari Sisingamangaraja hingga Lebak Bulus. Kawasan Patung Pemuda akan menjadi titik transisi dari jalur bawah tanah ke jalur layang, maupun sebaliknya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Megapolitan
Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Megapolitan
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Megapolitan
Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Megapolitan
Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com