Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kronologi Begal Pondok Aren Versi Pelaku

Kompas.com - 03/03/2015, 22:22 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sebagian anggota komplotan begal di Pondok Aren pada Selasa (24/2/2015) telah ditangkap. Satu pelaku berinisial PD (17) tertangkap di Subang, Jawa Barat, dan satu pelaku lagi berinisial NP alias U ditangkap di Purwokerto, Jawa Tengah.

Kepala Tim I Buser Polsek Pondok Aren Inspektur Satu Gusti Muhammad Sugiarto mengatakan, menurut pengakuan U, aksi begal itu dimulai saat dirinya diajak oleh Herdiansyah alias Pelo yang merupakan begal yang tewas dibakar massa. Alhasil, U dan Pelo, bersama empat teman lainnya, yaitu NH, PD, NV, dan DN melakukan perampokan.

"Perencanaan itu pada Senin (23/2/2015), pukul 22.00 WIB. Kemudian, mereka baru beraksi sekitar pukul 02.00 WIB pada Selasanya," kata Gusti dalam keterangannya, Selasa (3/3/2015).

Gusti menyebutkan, keenam begal itu pun beraksi dengan menggunakan tiga sepeda motor. Posisi paling depan ialah sepeda motor Honda Beat putih yang ditumpangi oleh NH dan Pelo. Kemudian, motor kedua ialah Yamaha Mio warna hijau yang ditumpangi PD dan NV. Sepeda motor terakhir ialah Honda Beat putih, yang dinaiki oleh U dan DN.

Kemudian, saat menemukan calon korbannya, Pelo langsung mengeluarkan katana (pedang samurai) dan membacok tangan korban. Namun, bacokannya sempat ditahan oleh korban yang diketahui bernama Sri. Pelo pun terjatuh dari sepeda motor.

"Saat itu, korban berteriak-teriak yang memancing perhatian warga," ucap Gusti.

Kelima pelaku, selain Pelo, pun melarikan diri. Sekitar pukul 03.00 WIB, masing-masing kabur ke tempat yang berbeda. U sendiri mengaku pergi dari Jakarta menggunakan bus menuju rumah neneknya di Purwokerto, Jawa Tengah. Namun, melalui pelacakan polisi, U pun akhirnya dibekuk di Joglo, Jakarta Selatan, pada Senin (2/3/2015) malam. Ia pun digiring ke Unit II Jatanras Polda Metro Jaya untuk menjalani pemeriksaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads

Copyright 2008 - 2023 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com