Berdasarkan laporan pemadam, dampak kebakaran yang timbul di tiap lantainya berbeda. Kebakaran memang terjadi di lantai 16, 17, 18, 19, dan lantai 20. Namun, tak seluruhnya hangus terbakar.
Misalnya, pada lantai 17 dan lantai 18, masih tersisa 30 sampai 40 persen ruangan yang belum terbakar. "Di lantai 17 dan 18 itu masih ada ruangan yang utuh, misalnya ruangan Hayono Isman," kata Kepala Seksi Sektor Kemayoran, Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Pusat, Unggul Wibowo, kepada wartawan, Rabu (11/3/2015) siang.
Unggul menambahkan, ruang yang terbakar kini penuh dengan puing-puing sisa kebakaran. Dinding tiang atau tembok juga menghitam. Sedangkan lantai-lantai basah bekas air untuk pemadaman api. "Atap plafonnya itu terbuat dari gipsum, itu sudah rubuh," ujar Unggul.
Pihaknya tidak menyentuh lantai 16 karena sudah diberi garis polisi. Lantai itu diduga menjadi sumber api. Sementara itu lantai 19 dan 20 merupakan yang rusak paling parah. "Lantai 19 dan 20 itu habis, karena banyak bahan mudah terbakar seperti tumpukan buku, mebel, dan lainnya," ujar Unggul.
Unggul melanjutkan, saat ini kepolisian sedang menyelidiki penyebab kebakaran. Pada pemeriksaan kali ini, tim-nya menurunkan 6 personil.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.