Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Hasil Evaluasi 3 Bulan Larangan Motor di Jalan MH Thamrin

Kompas.com - 17/03/2015, 09:51 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pelarangan sepeda motor di Jalan MH Thamrin hingga Jalan Medan Merdeka Barat pada Selasa (17/3/2015) telah mencapai tiga bulan. Lantas, bagaimana evaluasinya?

Kepala Bagian Operasional Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Budiyanto mengatakan, selama tiga bulan diberlakukannya larangan sepeda motor, terjadi perubahan volume kendaraan di kedua jalan tersebut sehingga arus lalu lintas menjadi lebih lancar.

"Minimal ada pengurangan, tetapi perbandingan pastinya kami belum ada. Pengurangan kemacetan bisa mencapai 30 persen," ujar dia saat dihubungi Selasa pagi.

Selain pengurangan volume kendaraan di kedua jalan yang diberlakukan pelarangan sepeda motor, Budiyanto mengakui, terjadi hal yang sebaliknya di jalan-jalan alternatif sekitarnya. Misalnya, penambahan volume kendaraan, khususnya sepeda motor, terjadi di Jalan Kebon Kacang, Jalan Mas Mansyur, Jalan Rasuna Said, Jalan Agus Salim, dan jalan-jalan lainnya.

Karena masih terus dievaluasi, rencana penambahan luas pelarangan pembatasan masih belum ada. "Masih kami fokuskan untuk Thamrin dan Medan Merdeka Barat," kata dia.

Selama tiga bulan ini, juga masih tercatat sejumlah pengendara yang menerebos jalan pelarangan sepeda motor tersebut. Padahal, polisi sudah memberlakukan tilang untuk pengendara yang menerobos.

"Masih ada yang lewat, ada kecenderungan. Mungkin ada yang tidak tahu. Ada juga yang sengaja. Makanya harus ditindak tegas," kata Budiyanto.

Pengamat transportasi dari Universitas Indonesia, Alvinsyah, mengatakan, jika pelarangan sepeda motor akan diberlakukan dalam jangka panjang, perlu ada perbaikan fasilitas-fasilitas yang disiapkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Misalnya, ada perbaikan fasilitas transportasi umum. Selain itu, pemberlakuan secara jangka panjang juga artinya membutuhkan perluasan wilayah larangan.

"Mau tidak mau, ada ruas jalan lain yang juga ada pelarangan sepeda motor supaya pengendara benar-benar beralih menggunakan transportasi umum," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com