Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Bestari, Ketua DPRD Masuk ke Ruangan Ahok

Kompas.com - 19/03/2015, 11:33 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Setelah Ketua Fraksi Partai Nasdem DPRD DKI Jakarta Bestari Barus, kemudian Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi menyambangi ruang kerja Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di Balai Kota, Kamis (19/3/2015). Prasetio yang menggunakan kemeja berwarna biru enggan menyampaikan maksud kedatangannya menemui Basuki. 

"Mau tahu saja," kata Prasetio singkat kepada wartawan sebelum memasuki ruang kerja Basuki.

Prasetio terlihat terburu-buru melangkahkan kakinya ke ruang kerja Basuki yang berada di lantai 1. Sebelumnya, Prasetio sempat mengikuti sosialisasi e-budgeting dan pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) DKI 2015 di Ruang Pola, Bappeda, lantai 2 Balai Kota. Hingga pukul 11.16, Prasetio masih berada di dalam ruang kerja Basuki. (Baca: Baru Seorang Anggota DPRD Datang di Rapat "Input E-budgeting" Bersama Ahok)

Sebelumnya, Basuki mengatakan bakal memberikan password e-budgeting kepada Prasetio. "Nanti kami mau isi (RAPBD) bareng-bareng, kami minta orang DPRD datang dan saya juga akan kasih password (e-budgeting) ke Ketua DPRD. Biar dia bisa melihat dan kami akan ajarkan Ketua DPRD juga," kata Basuki.

Ketua DPRD dapat mengunci program ataupun anggaran yang tidak sesuai. Basuki menjanjikan bakal membuka anggaran melalui sistem e-budgeting hingga satuan ketiga. Dengan langkah ini, Basuki meyakini warga dapat mengetahui pihak-pihak mana saja yang kongkalikong dan "bermain" dengan anggaran.

Warga maupun DPRD kini bisa ikut menilai anggaran mana saja yang dirasa tidak sesuai atau tidak masuk akal. Akan ada proyektor yang memperlihatkan sistem e-budgeting dalam pembahasan RAPBD 2015. Pihak mana yang memasukkan serta mencoret anggaran dapat terlihat jelas dengan e-budgeting itu.

"Jadi misalnya Pak Pras, saya sudah minta untuk hadir dan lihat nanti, kami kasih dia password e-budgeting. Jadi Ketua DPRD punya password dan bisa lihat staf-stafnya untuk kunci anggaran. Kalau stafnya sembarang kunci dan kurang-kurangin gimana? Kan kebaca ada password-nya, berarti Ketua DPRD yang mengunci dan pasang sembarangan," kata Basuki. (Baca: Ahok Janji Berikan "Password E-budgeting" kepada Ketua DPRD)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Megapolitan
Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com