Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diperintah Bos Parkir di Bahu Jalan Kawasan Monas

Kompas.com - 19/03/2015, 14:31 WIB
Ai Chintia Ratnawati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Larangan parkir di kawasan Museum Nasional (Monas), tepatnya di Jalan Medan Merdeka Barat, kembali marak. Deretan mobil tampak parkir di bahu jalan. Padahal, ada pelang larangan parkir terpampang jelas.

Mobil-mobil tersebut ternyata dijaga oleh sopir, salah satu di antaranya adalah Rinto. Dia mengaku sudah tahu ada larangan parkir di bahu jalan. Tetapi, dia mengaku disuruh majikannya untuk parkir di lokasi tersebut.

"Tau tidak boleh, tetapi udah sering juga. Bos yang minta," kata Rinto ditemui di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Kamis (18/3/2015).

Bersama Rinto, ada juga Sugeng, teman sesama sopir. Dia mengaku terpaksa parkir di bahu jalan sekitar kawasan Monas karena lahan parkir di Kementerian Perhubungan penuh.

Karena sadar mereka parkir di kawasan terlarang, Rinto dan Sugeng, tidak jauh-jauh dari tempat mobilnya terparkir. Sebab, mereka harus mewaspadai datangnya petugas derek dari Suku Dinas Perhubungan Jakarta Pusat, yang kerap keliling Jalan Medan Merdeka Barat.

Biasanya, kata Sugeng, pedagang kaki lima di sana memberi tahu jika ada mobil derek datang. Dengan begitu, mereka bisa langsung masuk mobil dan tancap gas. Bagi kendaraan yang ditinggal sopirnya, kadang dikempeskan bannya, atau diderek mobilnya.

Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Pusat, Muslim MM, mengatakan, setiap pagi lima orang pertugas dikerahkan untuk merazia parkir liar yang marak di jalan tersebut. "Jika ada sopir, kita biasanya kempesi bannya. Jika tidak ada baru diderek," ujarnya.

Muslim juga sudah mensosialisakan agar para sopir yang menunggu bosnya itu memarkirkan mobilnya di Lapangan Irti Monas.

Berbagai upaya, menurut Muslim, sudah dilakukan untuk membasmi parkir liar ini. Namun, tetap saja masih ada yang membandel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Megapolitan
Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Megapolitan
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Megapolitan
Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com