Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penganiayaan Siswa SMP Terbuka Ciracas Berawal dari Ejekan

Kompas.com - 20/03/2015, 14:00 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Kasus penganiayaan terhadap MS merupakan rentetan dari perselisihan antarpelajar di SMP Terbuka Ciracas (sebelumnya ditulis SMP 257), Kampung Rambutan, Jakarta Timur. Perkelahian gara-gara perkataan "babu lu" antara dua siswa bernama AS dan RR.

RR yang merupakan teman dari MS diejek oleh AS dengan kata-kata "babu lu". Kalimat ini keluar dari mulut AS ketika RR tengah disuruh temannya, Sbl, membeli makan di kantin.

"Jadi AS ini bilang 'babu lu' ke RR yang kemudian dibalas jawaban oleh RR dengan mengeplak kepala AS," kata Guru Olah Raga SMP Terbuka Ciracas, Muhammad Rido, Jumat (20/3/2015).

Kejadian itu, menurut dia, terjadi pada Selasa (12/3/2015). Dari kata-kata itu, RR dan AS sempat bersitegang keesokan harinya. Puncaknya adalah ketika RR dan AS berkelahi di luar sekolah di Jalan Baru, Pasar Rebo.

"Di sana dilihat warga dan kebetulan ada MS. Kemudian MS bermaksud melerai RR dan AS ini, tapi dengan cara memukul ke keduanya," ujar Rido.

Buntut pemukulan RS oleh MS ini terdengar oleh IJ, siswa sekolah itu yang juga teman RR. IJ lantas mengincar MS dan memukulinya di toilet sekolah.

Kepala SMP Terbuka Ciracas, Tri Januari Purwanto, mengatakan, sampai saat ini MS masih dirawat di RS Polri. Ia belum mengetahui bagaimana kondisinya.

"Apa patah tulang hidung atau tidak kami belum tahu. Itu nanti sama dokter saja. Yang jelas kami ikut bertanggung jawab dengan membantu biaya pengobatan," ujar Tri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com