Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisma Kosgoro Disterilkan, Karyawan Hanya Boleh Ambil Barang

Kompas.com - 24/03/2015, 13:25 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepolisian meminta pihak manajemen Wisma Kosgoro untuk tidak memfungsikan lebih dulu gedung perkantoran itu sampai proses olah tempat kejadian perkara (TKP) selesai. Namun, pihak manajemen masih memperbolehkan karyawan yang berkantor di sana untuk masuk.

"Memang tidak bisa digunakan untuk bekerja, tetapi karyawan masih boleh masuk untuk ambil barang-barang," kata Arif dari manajemen Wisma Kosgoro kepada Kompas.com, di sekitar gedung tersebut, Selasa (24/3/2015).

Arif menjelaskan, kondisi gedung harus benar-benar steril saat polisi melakukan olah TKP. Namun, ketika olah TKP sedang dilangsungkan, karyawan masih dapat masuk ke dalam gedung.

"Terakhir olah TKP Jumat kemarin, saat itu memang siapa pun dilarang masuk, kecuali polisi," jelas pria berkemeja biru itu.

Kebanyakan karyawan, kata Arif, sudah memindahkan barang-barang sejak tiga hari sejak musibah kebakaran itu sehingga saat ini hanya tinggal sedikit karyawan yang mengambil barang-barang dari gedung tersebut.

Manajemen gedung memperbolehkan pihak asuransi untuk mengecek kondisi gedung. Hal tersebut dibutuhkan untuk proses klaim beberapa perusahaan yang memiliki kantor di Wisma Kosgoro.

Pantauan Kompas.com di lokasi, sejumlah karyawan dari perusahaan-perusahaan yang berkantor di Wisma Kosgoro masuk dari pintu belakang. Mereka mengaku ingin mengambil sejumlah barang dari kantor mereka.

Adapun kondisi gedung masih berantakan dengan bekas pecahan kaca dan pasir-pasir sisa runtuhan material. Beberapa pekerja bangunan tampak sedang membersihkan sejumlah material yang berjatuhan di sekitar gedung.

Sementara beberapa satpam tampak berjaga-jaga di sekitar area parkir dan pintu masuk gedung. Bangunan tampak dilapisi semacam lembaran transparan berwarna biru.

Wisma Kosgoro terbakar pada Senin (9/3/2015). Kebakaran itu menghanguskan lantai 16-20. Penyebab kebakaran belum diketahui, tetapi dugaan sementara adalah akibat korsleting yang terjadi di lantai 16.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Megapolitan
Longsor 'Teror' Warga New Anggrek 2, Was-was Mencengkram meski Tinggal di Perumahan Elite

Longsor "Teror" Warga New Anggrek 2, Was-was Mencengkram meski Tinggal di Perumahan Elite

Megapolitan
Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Megapolitan
Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Megapolitan
Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Megapolitan
Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Megapolitan
Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Megapolitan
Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Megapolitan
Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Megapolitan
Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com