Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirjen Kemendagri "Sekak Mat" Ahok

Kompas.com - 02/04/2015, 12:27 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Jenderal Kementerian Dalam Negeri Reydonnyzar Moenek terus menekankan besarnya usulan alokasi belanja pegawai di dalam rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah (RAPBD) DKI 2015.

Kemendagri menyoroti kenaikan usulan alokasi belanja pegawai dalam Rapergub APBD DKI 2015. Padahal, Kemendagri sebelumnya sudah meminta Pemprov DKI untuk menurunkan besaran alokasi belanja pegawai dalam Raperda APBD 2015 sebesar Rp 19,02 triliun. Usulan alokasi belanja pegawai dalam Rapergub APBD 2015 meningkat menjadi Rp 19,52 triliun. 

Mendengar Donny, sapaan akrab Reydonnyzar, yang terus menyoroti belanja pegawai, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang duduk di sampingnya langsung menyalakan mikrofon.

"Pak Dirjen, ini pegawai-pegawai di DKI memang sombong-sombong. Kenapa sombong? Karena gaji mereka itu tidak minta dari (dana alokasi umum pemerintah) pusat, Pak," kata Basuki kepada Donny, Kamis (2/4/2015). 

Pernyataan Basuki itu langsung disepakati dan disetujui oleh para pegawai negeri sipil (PNS) DKI yang hadir di pertemuan tersebut. Namun, Donny langsung menyanggah ucapan Basuki itu.

"Tapi, tetap saja (usulan belanja pegawai) harus dapat pengesahan Kemendagri. Kemendagri yang sahkan, Pak," kata Donny menegaskan.

Semua peserta rapat pun tertawa mendengar ucapan Donny. Sementara itu, Basuki hanya tertawa dan menggelengkan kepalanya.

Sekretaris Daerah DKI Saefullah yang duduk di samping Basuki juga tertawa mendengar pernyataan Donny. Donny meminta Pemprov DKI untuk lebih mengutamakan anggaran bagi pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan lain-lain.

"Kami akan bedah nanti berapa belanja pendidikan, infrastruktur, kesehatan, belanja kantor. Pendidikan PNS juga kecil anggarannya Rp 17 miliar, tetapi gaji gede. Pusdiklatnya harus dibesarin, Pak," kata Donny.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com