Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Bocor, Razia Mobil Odong-odong di Jakarta Pusat

Kompas.com - 09/04/2015, 18:11 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Suku Dinas Perhubungan dan Transportasi Jakarta Pusat dan Kecamatan Johar Baru melakukan razia mobil odong-odong di wilayahnya, Kamis (9/4/2015). Razia ini diduga telah bocor karena hanya mendapatkan tiga mobil odong-odong jenis becak motor.

"Kita menduga sebelum penertiban sudah ada yang membocorkan kegiatan ini, makanya semua titik jalan yang kita pantau banyak odong-odong tidak ditemukan begitupun titik mangkal mereka sudah kosong," ujar Camat Johar Baru, Ikhsan Rofiq, Kamis (9/4/2015).

Pantauan Kompas.com, petugas Sudin Perhubungan dan Satuan Polisi Pamong Praja mulai razia pukul 14.00 WIB.

Petugas mengelilingi Kecamatan Johar Baru sebanyak dua kali. Pada putaran pertama petugas merazia dua kendaraan yang teronggok tanpa pemilik.

Kendaraan pertama terparkir di Jalan Tanah Tinggi empat kendaraan tersebut terlihat rusak dan tidak terpakai.

Selanjutnya, petugas mengangkut kendaraan berwarna merah di Jalan Raea Sawah. Kendaraan tersebut terparkir di depan salah satu rumah.

Di samping kendaraan ada tulisan 'dijual'. Di tempat ketiga juga diangkut odong-odong jenis becak motor yang terparkir.

Di sana, kendaraan tersebut tidak ada yang mengakui kepemilikannya. "Enggak tahu. Itu bukan punya saya," kata Ali (57), pemilik rumah.

Sementara Itu Kepala Seksi Pengawasan dan Pengendalian Suku Dinas Perhubungan dan Transportasi Kota Jakarta Pusat, Bona Tongam Siregar mengungkapkan becak motor hanya digunakan untuk mengangkut hasil pertanian.

Sayangnya, di sini becak motor digunakan sebagai pengangkut orang. Maka dari itu, ketiga becak motor tersebut diangkut oleh petugas.

"Kita bongkar becak motornya agar gak bisa digunakan lagi. Sedangkan kendaraanya kita kembalikan," kata Bona.

Selain itu, para pemilik kendaraan akan diberikan surat perjanjian supaya tidak melakukan modifikasi kembali. "Jika ditemukan pelanggaran lagi maka akan diangkut beserta mesinnya," kata Bona.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Megapolitan
Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Megapolitan
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Megapolitan
Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com