Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Nah Ini Ada Duit tetapi Enggak Mau Bayar, Kan Konyol

Kompas.com - 10/04/2015, 12:21 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama telah menginstruksikan Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Heru Budi Hartono untuk melunasi seluruh tunggakan pembayaran. Adapun pembayaran menggunakan anggaran mendahului.

Sedikitnya ada 158 kantor pemerintahan dan sekolah tidak mendapat aliran listrik. Sebab, tagihan listrik selama tiga bulan, yakni Januari-Maret belum dibayar DKI.

Padahal, pembayaran listrik, telepon, air, internet, dan gaji pegawai bisa menggunakan anggaran mendahului sebelum anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) cair. 

"Hari ini saya sudah suruh (BPKAD). Saya bilang gini (ke Heru), pisahkan program mana saja yang bisa pakai anggaran mendahului dan kenapa enggak DKI minta sama PLN dan bank untuk autodebet saja pembayarannya tiap tanggal 1," kata Basuki, di Balai Kota, Jumat (10/4/2015). 

Dia meyakini PLN sudah memiliki catatan berapa besaran biaya listrik yang dihabiskan. Sehingga nantinya tiap awal bulan, PLN dengan mudah langsung memotong dari anggaran yang ada. [Baca: Soal Tunggakan Listrik Miliaran Rupiah, Pejabat DKI Saling Tuding]

Hal ini, kata Basuki, akan mempermudah proses pembayaran. Tidak lagi harus melalui proses berbelit, mulai dari pengajuan oleh SKPD terkait hingga proses pencairan oleh BPKAD.

"Soal kuitansinya segala macam menyusul saja, itu kan bisa diaudit. Lagipula PLN ini kan bukan punya swasta tetapi punya pemerintah," kata pria yang biasa disapa Ahok itu. 

Jadi, menurut dia, lebih baik BPKAD mempersiapkan pergub penerapan sistem autodebet dalam pembayaran rutin yang menggunakan anggaran mendahului.

Lagipula, DKI memiliki uang untuk dibayar tiap bulannya. "Yang ribet kan kalau auto debet enggak ada duit. Nah ini ada duit, tetapi kagak mau bayar kan konyol saja," ucapnya. 

"Ini hari ini saya sudah suruh Pak Heru untuk urus dari BPKAD supaya cepat selesai. Aneh aja gitu, suka lihat orang susah, bukan duit dia juga gitu lho, ini kan duit pemerintah," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com