JAKARTA, KOMPAS — PT MRT Jakarta segera membangun stasiun layang dan depo kereta massal cepat di bekas Terminal Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Pembangunan menggunakan badan jalan sehingga pengalihan arus lalu lintas di sekitar lokasi proyek segera diberlakukan.
Berdasarkan keterangan pers Biro Komunikasi PT MRT Jakarta, Jumat (10/4), pekerja akan membangun konstruksi struktur utama stasiun kereta massal cepat (MRT) di median Jalan Pasar Jumat, Jakarta Selatan, atau sekitar 100 meter dari bekas Terminal Lebak Bulus. Pekerjaan itu termasuk dalam paket kontrak CP 101 yang dikerjakan kontraktor Tokyu-Wijaya Karya Joint Operation.
Selama pembangunan berlangsung, pengalihan arus lalu lintas kendaraan di Jalan Pasar Jumat diberlakukan. Jalur lintas kendaraan akan bergeser memakai jalur sementara (detour) yang berada di area bekas Terminal Lebak Bulus dan di sepanjang sisi utara Jalan Pasar Jumat.
Rute pengalihan di Jalan Pasar Jumat sisi selatan berupa 3 lajur kendaraan pribadi, 3 lajur angkutan umum dalam kota, dan 1 lajur bus transjakarta. Adapun detour Lebak Bulus sisi utara berupa dua lajur kendaraan pribadi. Pengalihan berlaku mulai Selasa, 14 April 2015.
Direktur Utama PT MRT Jakarta Dono Boestami mengatakan, pengalihan arus lalu lintas diperkirakan berlangsung hingga November 2016. "Pengalihan diberlakukan hingga pembangunan struktur tiang stasiun dan lantai beton selesai dikerjakan. Setelah pembangunan tiang selesai, arus lalu lintas akan dikembalikan ke lajur yang tersedia di Jalan Pasar Jumat," katanya.
Selain pengalihan arus lalu lintas, pembangunan juga berdampak pada penutupan Jalan Lebak Indah (di samping bekas Terminal Lebak Bulus). Arus kendaraan di Jalan Lebak Indah akan dialihkan ke Jalan Lebak Lestari yang ada di antara pusat perbelanjaan Pondok Indah Square dan Stadion Lebak Bulus.
Pantauan Kompas, hampir seluruh bagian Terminal Lebak Bulus, seperti loket penjualan tiket dan ruang tunggu penumpang, sudah rata dengan tanah. Di terminal itu sekarang hanya tersisa halte bus transjakarta. Pembangunan MRT menyebabkan Jalan Fatmawati Raya, Jalan Panglima Polim, dan Jalan RA Kartini menyempit. Di sejumlah jalan itu terlihat alat-alat berat melintang ditutupi seng setinggi 2 meter. Pembangunan membuat kepadatan lalu lintas kian parah.
Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Selatan Priyanto meminta warga memaklumi kepadatan lalu lintas yang terjadi karena pembangunan. "Pembangunan pasti membawa dampak kemacetan. Setelah pembangunan selesai, kita bisa menikmati hasilnya," katanya. (DNA)
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 11 April 2015, di halaman 26 dengan judul "Arus Lalu Lintas di Lebak Bulus Dialihkan".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.