Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Ajak Para Pemuda Mau Jadi Anggota DPRD

Kompas.com - 12/04/2015, 15:36 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengimbau serta memprovokasi anak-anak muda untuk terjun ke dunia politik. Sebab, idealisme mereka untuk membuat perubahan di Indonesia yang kini dibutuhkan.

Menurut Basuki, cara paling mudah untuk mengubah negeri dan terjun ke dunia politik dengan menjadi anggota DPRD DKI. 

"Saya dulu juga cuma ngomong politik saja di warung kopi atau seminar. Makanya politik ini butuh anak-anak muda, terutama cewek, masuk jadi anggota DPRD dulu saja dengan ikut pemilu dan menjadi anggota partai," kata Basuki, dalam diskusi PP Muhammadiyah, Jakarta, Minggu (12/4/2015). 

Basuki mengatakan, jika mereka sukses dan menunjukkan kinerja baik selama menjadi anggota DPRD maka dengan mudah akan memikat warga untuk memilihnya menjadi kepala daerah. Dengan mengantongi pengalaman dan rekam jejak yang baik, maka seseorang tidak perlu melakukan politik uang untuk menjadi kepala daerah.

Selain itu, lanjut dia, mau tidak mau anak-anak muda yang memiliki idealisme tinggi tetap harus mau menjadi anggota partai politik.

"Walaupun semua parpol di Indonesia enggak beres, yang namanya bernegara ya harus berpolitik, politik ya harus masuk ke parpol, itu sudah konstitusi yang mengatur. Kalau tidak mau masuk parpol yang ada, ya bikin parpol baru yang isinya anak-anak muda idealis, yang penting lakukan perubahan," kata Basuki.

Selain itu, jika ingin menjadi politisi, juga harus berani tidak tergoda melakukan korupsi. Pejabat, kata dia, harus melaporkan harta kekayaan serta melakukan pembuktian harta terbalik. Hal itu, telah diatur dalam Undang Undang Nomor 7 Tahun 2006 tentang Ratifikasi PBB Melawan Korupsi.

"Kalau ditegakkan aturan itu, saya yakin semua (pejabat) enggak bisa 'main' (anggaran). Ikuti saja PPG (pura-pura gila), hajar saja pasti kalian menang," kata Basuki memberi semangat anggota Muhammadiyah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com