Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Jokowi Usai Pertemuan 1,5 Jam dengan Ahok dan Ketua DPRD DKI

Kompas.com - 14/04/2015, 11:14 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pertemuan antara Presiden Joko Widodo, Gubernur DKI Jakarta, dan Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Prasetyo di Istana Merdeka, Selasa (14/4/2015), berlangsung selama 90 menit. Seusai pertemuan, Presiden meminta agar Basuki dan DPRD menyudahi konflik sehingga pelaksanaan APBD 2015 bisa segera dilakukan.

"APBD 2015 seluruh prosesnya harus segera diselesaikan secepatnya. Kemudian langsung bisa kerja, langsung bisa kirimkan kepada masyarakat, program-program yang telah ditentukan. Jadi bekerja untuk masyarakat, bekerja untuk DKI. Secepatnya," kata Jokowi.

Selain itu, Presiden juga meminta agar usulan hak menyatakan pendapat (HMP) bisa diselesaikan dengan baik. Dengan begitu, Gubernur bisa bekerja dengan baik.

"Supaya tidak ramai lagi, tidak konflik berkepanjangan, tadi juga meminta agar HMP bisa selesai dengan baik, dengan cara musyawarah yang baik," kata Jokowi.

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio menyatakan, pertemuan ini dianggap sebagai pertemuan antarsahabat. Dia menyatakan, Ahok dan juga Jokowi adalah teman seperjuangannya sehingga dia mengaku tak bisa menolak undangan pertemuan yang disampaikan Jokowi itu.

"Tujuan saya adalah Jakarta ingin bekerja, tidak mau konflik-konflik. Saya laporkan ke Presiden. Situasi Jakarta seperti ini, kami mau kerja ke depan mau lebih baik," ucap dia.

Menanggapi pertemuan itu, Ahok menyatakan, dia sudah bersepakat dengan Prasetio bahwa APBD 2015 yang berlandaskan peraturan gubernur itu tidak akan lagi dipersoalkan. Dia menyebutkan, setelah ditandatangani, anggaran tersebut bisa dicairkan pada tanggal 20 April 2015.

Berdasarkan rapat terakhir evaluasi Pergub APBD DKI 2015 pada Jumat (10/4/2015) dengan Kemendagri, DKI mendapatkan persetujuan APBD sebesar Rp 69,28 triliun. Jumlah tersebut didapat dari akumulasi pagu belanja APBD 2014 Rp 63,65 triliun ditambah pengeluaran pembiayaan Pergub 2015 Rp 5,63 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com