Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Dirut PD Pasar Jaya: Pasar Blok G Itu Proyek Pencitraan

Kompas.com - 15/04/2015, 18:07 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Direktur Utama PD Pasar Jaya Prabowo Soenirman mengatakan, Pasar Blok G merupakan proyek pencitraan Joko Widodo sewaktu masih menjabat sebagai Gubernur DKI. Dia mengatakan, Pasar Blok G tidak akan pernah bisa ramai jika tidak dilakukan beberapa trik tertentu.

"Pasar Blok G ini proyek pencitraan. Pas zamannya Pak Jokowi. Saya sudah bilang ini akan gagal. Enggak bisa, mau ngomong apa pun enggak akan sukses, kecuali lakukan tiga hal," ujar Prabowo di Gedung DPRD DKI, Rabu (15/4/2015).

Prabowo mengatakan, ketika masih menjabat sebagai dirut, dia pernah melakukan apa yang pernah dilakukan Jokowi. Prabowo memindahkan pedagang kaki lima yang ada di jalan ke Blok G tersebut.

Namun, para PKL turun kembali ke jalan karena dagangannya tidak laku. "Bangunan itu waktu itu masih tergabung dengan pasar kambing sehingga pada waktu itu orang mau belanja jadi malas juga," ujar Prabowo yang juga merupakan anggota DPRD DKI dari Fraksi Partai Gerindra.

Menurut dia, jika Pasar Blok G ingin ramai, jembatan penghubung antara Stasiun Tanah Abang dan Pasar Blok G harus segera dibangun. Fondasi jembatan tersebut sebenarnya sudah dibangun sejak dia masih menjadi dirut.

Akan tetapi, hingga saat ini, tidak dilanjutkan. Padahal, jika jembatan tersebut sudah dibangun, Pasar Blok G dipastikan akan ramai karena akan dilewati banyak orang.

Dia juga menyarankan agar Pemerintah Provinsi DKI membuat pasar tersebut menjadi pasar tematik. Pasar Blok G selama ini tidak ramai karena menjual barang yang sama dengan yang dijual di blok lain, bahkan terkadang harganya justru lebih mahal.

"Malah kecenderungannya Blok G beli barang di Blok A, Blok B. Makanya, mau dijual berapa di Blok G? Otomatis orang mikir ngapain saya beli di Blok G kalau di Blok A juga banyak, lebih murah dan tempatnya AC pula," ujar Prabowo.

Prabowo memberi saran Pasar Blok G dijadikan pusat penjahit Jakarta seperti yang ada di Pasar Sunan Giri. Tema seperti itu akan mendukung usaha penjualan tekstil di Tanah Abang.

"Saran saya sebaiknya dibuat khusus apakah jadi pasar onderdil, apa pasar batu akik, atau seperti Pasar Sunan Giri. Kan Pasar Tanah Abang itu kan jual tekstil segala macam. Kenapa enggak dibuat pusat menjahit di Jakarta saja? Kan bisa saja," ujar Prabowo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com