Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tentukan Dibunuh atau Bunuh Diri, Penyidik Serahkan Tulisan Pembanding Akseyna

Kompas.com - 16/04/2015, 16:45 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Penyidik dari Satuan Reserse Kriminal Polres Depok menyerahkan tulisan pembanding mahasiswa Universitas Indonesia yang ditemukan meninggal di Danau Kenanga UI, Akseyna Ahad Dori, ke Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor). Hal ini untuk memastikan Akseyna dibunuh atau bunuh diri.

Seperti diketahui, setelah Akseyna tewas, ada temuan sebuah surat berbahasa Inggris yang menyatakan bahwa ia akan pergi jauh dan tidak perlu dicari. Inilah yang menimbulkan kecurigaan bahwa Akseyna bunuh diri.

Kepala Puslabfor Polri Brigadir Jenderal (Pol) Alex Mandalika mengatakan, Puslabfor Polri kini tengah meneliti keaslian tulisan tangan Akseyna di surat tersebut. Tujuannya untuk mengungkap motif kematian Akseyna.

"Hari ini penyidik menyerahkan tulisan pembandingnya ke Puslabfor," kata dia saat dihubungi, Kamis (16/4/2015).

Tanpa tulisan pembanding, kata dia, petugas Puslabfor akan sulit menentukan keaslian tulisan dalam surat. Surat itu, kata dia, diteliti oleh Bidang Dokumen Laboratorium Forensik Polri. 

Ia mengatakan, jajarannya membutuhkan satu atau dua hari untuk menentukan keaslian surat itu. Dengan demikian, hasilnya sudah bisa diketahui pada Sabtu atau Minggu ini.

Ada dua dugaan terkait tewasnya pemuda asal Yogyakarta itu. Selain dugaan bunuh diri, polisi memiliki dugaan bahwa Akseyna dibunuh karena adanya temuan sejumlah batu berukuran besar di tas yang ikut tenggelam bersama jasadnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Megapolitan
Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Megapolitan
Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Megapolitan
Teror Begal Bermodus 'Debt Collector', Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Teror Begal Bermodus "Debt Collector", Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Megapolitan
Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Megapolitan
Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Megapolitan
Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Megapolitan
Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Megapolitan
Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Megapolitan
Minta Pemerkosa Anaknya Cepat Ditangkap, Ibu Korban: Pengin Cepat Selesai...

Minta Pemerkosa Anaknya Cepat Ditangkap, Ibu Korban: Pengin Cepat Selesai...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com