Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Telekonferensi, Ini Pesan Iriana Jokowi kepada Istri Ahok

Kompas.com - 21/04/2015, 12:26 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ibu Negara Iriana Jokowi hari ini melangsungkan telekonferensi dengan sejumlah istri gubernur dan pejabat dari sejumlah daerah. Acara tersebut terkait penyuluhan penyakit kanker serviks yang dialami oleh kaum perempuan.

Dalam telekonferensi tersebut, Ibu Negara juga menyapa istri Gubernur DKI Jakarta, Veronica Tan.

Veronica yang mengikuti telekonferensi dari Puskesmas Kecamatan Jatinegara, Selasa (21/4/2015), melaporkan bahwa di Puskesmas Jatinegara terdaftar 242 perempuan yang melaksanakan tes pemeriksaan kanker serviks. Sejak pagi mulai pukul 07.30 hingga menjelang tengah hari, hampir separuhnya sudah diperiksa.

"Mau melaporkan Bu di Puskesmas Jatinegara, dari 242 yang mendaftar, sudah 116 orang yang melakukan tes Iva," kata Veronica. Ia mengatakan, pemeriksaan ini akan berlangsung hingga pukul 14.00 nanti.

Mendengar hal tersebut, Iriana berpesan kepada Veronica agar pemeriksaan dapat dilakukan sampai selesai. "Berarti hampir selesai, jangan dulu tutup (puskesmasnya) Bu," ujar Veronica.

"Siap, Bu," jawab Veronica.

Iriana lalu menanyakan Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Koesmedi. Koesmedi kemudian bangkit dari kursinya. Ia menjelaskan kepada Ibu Negara bahwa pemeriksaan kanker serviks saat ini dilakukan di semua puskesmas di DKI.

Kepada Koesmedi, Iriana kembali bertanya mengapa Puskesmas Jatinegara tutup pukul 14.00. "Untuk umum memang buka sampai jam dua, Bu. Tapi, (pelayanan) buka 24 jam, Bu," jawab Koesmedi.

"Kan (warga) ada yang kerja sampai sore. Berarti pelayanan 24 jam. Nanti saya nengok ke sana lho, Pak," ujar Iriana, yang disambut tawa peserta telekonferensi ini.

Pada akhir perbincangan, Iriana berpesan agar pemberian vaksin kepada anak perempuan terus disosialisasikan.

"Siap, Bu," jawab Veronica.

"Ya, laksanakan," tutup Iriana.

Sekadar informasi, 234 puskesmas di DKI sedang melakukan kegiatan pemeriksaan ini. DKI memiliki target 1,7 juta perempuan untuk melakukan tes Iva hingga tahun 2017. Tahun ini ditargetkan 500.000 perempuan DKI menjalani tes tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com