Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WN Tiongkok yang Digerebek di Pasar Minggu Akan Dideportasi

Kompas.com - 07/05/2015, 19:12 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - WN Tiongkok yang diringkus polisi di sebuah rumah di Jalan Kenanga, Cilandak Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (6/5/2015), akan dideportasi. Subdirektorat Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Direktorat Resersere Kriminal Umum Polda Metro Jaya telah berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal Imigrasi.

Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Herry Heryawan, mengatakan, jajarannya juga menghubungi Unit Cyber Polri serta kedutaan Tiongkok.

Hal ini untuk dilakukan agar 33 WN Tiongkok tersebut dipulangkan ke negara asalnya. "Nantinya akan dideportasi," kata Herry, Kamis (7/5/2015) di lokasi penggerebekan.

Sementara itu, Kepala Kantor Imigrasi Jakarta Selatan Cucu Koswala mengatakan, rencana deportasi para WN Tiongkok masih harus menunggu data identitas mereka terkumpul.

"Datanya masih dibawa si otak penipuan. Kami menunggu Polda sampai bisa membongkar kasus ini. Jika 33 WN Tiongkok ini terbukti melanggar UU Imigrasi, baru kami deportasi," ucap Cucu.

Saat ini, kata Cucu, 33 WN Tiongkok tersebut masih ditahan di Kantor Imigrasi Jakarta Selatan. Mereka masih diperiksa untuk membongkar kasus penipuan dan pemerasan ini.

Herry mengatakan, menurut pengakuan WN Tiongkok itu, mereka memiliki paspor resmi. Namun, paspor mereka ditahan oleh otak penipuan. Sehingga, sejauh ini mereka adalah WN yang legal.

Meskipun begitu, mereka terlibat tindak pidana karena bekerja sebagai petugas call center yang bertujuan untuk memeras orang-orang dengan rekening gendut. Maka mereka juga dapat dijerat hukuman tindak pidana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com